TRIBUNNEWS.COM - Upaya penangkapan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol oleh penyidik diwarnai ketegangan.
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi Korea Selatan (CIO) gagal menangkap Yoon Suk Yeol di rumahnya setelah diadang oleh 10 bus dan 200 orang dari Dinas Keamanan Presiden (PSS).
Mengutip Yonhap, CIO mengatakan pihaknya menghentikan pelaksanaan surat perintah penangkapan terhadap Yoon pada pukul 13.30 siang waktu setempat.
Penghentian tersebut terjadi sekitar 5,5 jam setelah CIO tiba di kediaman Yoon.
"Kami memutuskan bahwa pelaksanaan surat perintah penahanan secara praktis tidak mungkin dilakukan karena konfrontasi yang terus berlanjut, dan menangguhkan pelaksanaan karena khawatir akan keselamatan personel di lokasi yang disebabkan oleh perlawanan," kata CIO.
"Kami berencana untuk memutuskan langkah selanjutnya setelah peninjauan," lanjut pernyataan tersebut.
"Kami menyampaikan penyesalan yang mendalam atas perilaku tersangka yang menolak mematuhi prosedur hukum yang ditetapkan," tambahnya.
Seorang pejabat CIO kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa para penyelidik berhasil mendekati gedung tempat tinggal Yoon dalam jarak 200 meter, tetapi mereka dicegah untuk mendekat lagi.
"Lebih dari 10 bus atau mobil menghalangi jalan dan sekitar 200 orang dari Dinas Keamanan Presiden (PSS) atau militer membentuk lapisan dinding, sehingga mustahil untuk melewatinya," kata pejabat itu.
Pejabat tersebut mencatat tim yang melaksanakan surat perintah itu terdiri dari 20 orang dari CIO dan 80 personel polisi.
"Saya memahami ada perkelahian besar dan kecil di setiap tahap," katanya lagi.
Baca juga: Penangkapan Presiden Korea Selatan Dimulai Hari Ini, Tim Investigasi Masuk Rumah Dinas Yoon Suk Yeol
Pejabat itu mengatakan tiga jaksa diizinkan berjalan ke bagian depan kediaman, tetapi tidak masuk ke dalam, sehingga sulit memastikan apakah Presiden ada di rumah atau tidak.
Namun, para jaksa bertemu dengan dua pengacara Yoon, yang menurut pejabat tersebut mengulangi posisi mereka bahwa Presiden tidak dapat mematuhi surat perintah yang dikeluarkan "secara ilegal" kepada sebuah badan yang tidak berwenang untuk menyelidiki tuduhan pemberontakan.
CIO memiliki waktu hingga Senin untuk melaksanakan surat perintah penahanan atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan yang terkait dengan penerapan darurat militer jangka pendek oleh Yoon pada tanggal 3 Desember.