News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Korea

Penyidik Korsel Gagal Tangkap Yoon Suk Yeol di Rumahnya, Diadang 10 Bus dan 200 Tentara

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik ​​dari badan antikorupsi negara dan petugas polisi meninggalkan lokasi kediaman resmi Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan di Seoul pada Jumat (3/1/2025), setelah gagal melaksanakan surat perintah penangkapan Yoon atas kegagalannya dalam menerapkan darurat militer pada bulan Desember.

Namun, unjuk rasa pendukung Yoon di luar kediaman Presiden telah mempersulit upaya CIO, bersamaan dengan potensi bentrokan dengan PSS.

Lebih dari 1.000 pengunjuk rasa pro-Yoon berkumpul di dekat kediaman tersebut pada Jumat pagi.

Dikelilingi oleh sekitar 2.700 petugas polisi yang dikerahkan untuk menjaga ketertiban, mereka meneriakkan: "surat perintah ilegal. Sama sekali tidak sah" dan "Tangkap CIO".

Ketika berita tentang penarikan pasukan CIO tersiar, para pengunjuk rasa, yang jumlahnya telah berkembang menjadi 11.000 menurut perkiraan polisi, bersorak dan meneriakkan "kami menang" sambil melambaikan bendera Korea Selatan dan AS serta meneriakkan nama Yoon.

Sementara itu, para pengunjuk rasa anti-Yoon yang dipimpin oleh Konfederasi Serikat Buruh Korea berjanji akan menggelar unjuk rasa semalam suntuk di dekat kediaman tersebut untuk menuntut penangkapan Yoon.

Baca juga: Krisis Politik di Korea Selatan: Penangkapan Yoon Suk Yeol

CIO diperkirakan akan mencoba menahan Yoon pada hari Jumat karena melaksanakan surat perintah pada hari Sabtu atau Minggu berisiko menghadapi kerumunan yang lebih besar.

Sedangkan melaksanakannya pada hari Senin akan terlalu dekat dengan batas waktu.

CIO telah bekerja sama dengan polisi dan unit investigasi kementerian pertahanan untuk melakukan penyelidikan bersama terhadap kegagalan penerapan darurat militer Yoon.

Saat upaya penangkapan pada hari Jumat, para penyelidik menunjukkan surat perintah yang dikeluarkan pengadilan untuk menahan Yoon dan menggeledah kediaman Presiden, tetapi ditolak masuk oleh kepala PSS, Park Chong-jun.

Sebelum berhadapan dengan PSS, para penyidik ​​tersebut juga sempat mendapat perlawanan dari satuan militer yang bertugas di kompleks tersebut.

Baca juga: 11 Fakta Krisis Korea: PN Keluarkan Surat Penangkapan Yoon Suk Yeol, Batas Waktu hingga 6 Januari

Sidang Perdana Yoon

Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol memberi hormat saat pelantikannya di depan Majelis Nasional di Seoul pada 10 Mei 2022. (AFP/JEON HEON-KYUN)

Mahkamah Konstitusi Korea mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan mengadakan argumen pertama pada tanggal 14 Januari dalam persidangan untuk memutuskan apakah akan menggulingkan Presiden Yoon Suk Yeol.

Yoon diharuskan hadir pada argumen pertama.

Pengadilan mengatakan telah merencanakan sidang kedua pada tanggal 16 Januari jika Yoon menolak hadir pada sidang pertama.

Mengutip The Korea Times, jaksa sebelumnya telah mendakwa panglima tertinggi Angkatan Darat dan kepala unit perang khusus atas dugaan peran mereka dalam penerapan darurat militer.

Baca juga: Badan Antikorupsi Korsel Siap Tangkap Presiden Yoon Suk Yeol

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini