Pengemudi yang menyebabkan ledakan Tesla Cybertruck di luar Trump International Hotel di Las Vegas pada hari Rabu telah diidentifikasi sebagai Matthew Alan Livelsberger, seorang prajurit Baret Hijau Angkatan Darat Amerika Serikat.
Livelsberger diketahui menembak dirinya sendiri hingga meninggal di dalam Cybertruck sebelum ledakan dahsyat terjadi pada awal tahun 2025.
Pihak berwenang menemukan catatan di ponsel Livelsberger yang mengungkapkan motif tindakannya.
Dalam pesan terakhirnya, ia menyebutkan bahwa ledakan tersebut merupakan peringatan bagi Amerika Serikat dan bukan merupakan tindakan terorisme.
"Ini bukan serangan teroris, ini adalah seruan untuk bangun. Orang Amerika hanya memperhatikan tontonan dan kekerasan. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan maksud saya selain aksi dengan kembang api dan bahan peledak," tulis Livelsberger dalam satu surat yang ditemukan oleh pihak berwenang dan dirilis pada hari Jumat, dikutip dari AP News.
Livelsberger mengkritik kondisi sosial dan politik di Amerika Serikat, menyebut negara-negara tersebut “sakit parah dan menuju kehancuran” .
Salah satu catatan mengungkapkan bahwa Livelsberger ingin melakukan aksi yang mampu menarik perhatian publik.
Dalam catatannya, ia menyatakan bahwa "Orang Amerika hanya tertarik pada tontonan dan kekerasan," sehingga ia memilih cara yang dramatis untuk menyampaikan pesannya.
(Tribunnews.com/Bobby)