Tidak hanya itu, Israel juga menghadapi serangan dari wilayah Yaman. Pada hari Senin, 30 Desember, sebuah rudal balistik ditembakkan dari Yaman ke Israel.
Menurut laporan dari Israel, rudal yang ditembakkan dari Yaman mendarat di Harish dekat Israel bagian tengah.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka siap untuk melawan Houthi.
“Houthi menembakkan rudal dari Yaman, yang kami cegat. Selain serangan di Koridor Laut Merah.”
Houthi telah menyerang Israel beberapa kali.
Mereka mengatakan bahwa serangan akan terus berlanjut hingga Israel mengumumkan gencatan senjata di Gaza.
Lebih dari 45.500 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Namun Israel terus-terusan membombardir Gaza.
Sementara otoritas Gaza mengatakan warga sipil telah terbunuh, Israel mengatakan pihaknya hanya menargetkan militan.
Namun, pembukaan front baru dari Yaman mengkhawatirkan.
Dengan ini, perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas tampaknya meluas.
Iran sudah menentang Israel dalam masalah ini. Pada saat yang sama, Hizbullah yang berbasis di Lebanon juga terlibat dalam konflik tersebut.
Baca juga: Game On, Hizbullah Bersumpah Pembalasan Besar-besaran atas Pelanggaran Israel Saat Gencatan Senjata
Bahkan, Israel juga melancarkan serangan besar-besaran ke Yaman dalam seminggu terakhir.
Diyakini bahwa jika gencatan senjata antara Israel dan Hamas terjadi berkat usaha Donald Trump, maka situasi dapat diselesaikan.