TRIBUNNEWS.COM - Myanmar kembali diguncang gempa bumi pada Minggu, 13 April 2025, hanya dua pekan setelah gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang menghancurkan wilayah tengah negara tersebut pada 28 Maret lalu.
Kali ini, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang kawasan dekat Meiktila, Myanmar bagian tengah.
Episentrum gempa terletak di wilayah Kota Wundwin, sekitar 97 kilometer selatan Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Menurut Departemen Meteorologi Myanmar, gempa terjadi pada kedalaman 20 kilometer (12 mil) dan dikategorikan sebagai salah satu gempa susulan terkuat dari ratusan guncangan yang mengikuti gempa utama pada akhir Maret.
Dampak dan Reaksi Warga
Waktu kejadian gempa bersamaan dengan hari pertama libur Thingyan, perayaan Tahun Baru tradisional di Myanmar.
Namun, perayaan publik dibatalkan menyusul bencana dan krisis yang tengah melanda.
Menurut laporan The Associated Press, guncangan terasa sangat kuat hingga membuat warga panik berhamburan keluar gedung.
Beberapa rumah mengalami kerusakan di bagian langit-langit, meskipun seorang warga di Naypyitaw mengaku tidak merasakan gempa meski berada tidak jauh dari pusat guncangan.
Kerusakan yang Diderita
Sebelumnya, pada 28 Maret 2025, gempa besar juga mengguncang Myanmar, merobohkan bangunan, jembatan, dan merusak jalan.
Jumlah korban gempa telah mencapai angka 3.471 orang.
Baca juga: Tim Dokkes Polri Diterjunkan ke Myanmar Bantu 1.100 Korban Gempa
Bencana ini mengakibatkan banyak daerah tanpa akses listrik, sambungan telepon, dan jalan serta jembatan yang rusak, sehingga sulit untuk memperkirakan seberapa parah kerusakannya.
Kerusakan yang dilaporkan mencakup sekitar 5.223 bangunan, 1.824 sekolah, 4.817 pagoda dan kuil, 167 rumah sakit dan klinik, 169 jembatan, 198 bendungan, serta 184 ruas jalan raya utama di negara tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa gempa bumi pada 28 Maret lalu memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di Myanmar, yang selama beberapa tahun terakhir dilanda konflik sipil dan ketidakstabilan politik.
Lebih dari 3 juta orang dilaporkan mengungsi akibat konflik, dan kini banyak yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.
PBB mencatat bahwa kerusakan infrastruktur sangat memengaruhi produksi pertanian dan pelayanan kesehatan.
Dengan kondisi yang terus memburuk, Myanmar kini menghadapi tantangan besar dalam menangani dampak bencana alam di tengah konflik dan krisis kemanusiaan yang masih berlangsung.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).