TRIBUNNEWS.COM - Tahukah kamu bahwa radikal bebas memiliki dampak buruk bagi kesehatan? Melansir Healthline, radikal bebas adalah molekul yang mengandung oksigen dengan jumlah elektron yang tidak merata. Jumlah elektron yang tidak merata ini yang memungkinkan radikal bebas bereaksi dengan mudah dengan molekul lain.
Radikal bebas sendiri bisa dihasilkan dari metabolisme normal tubuh, contohnya metabolisme gula yang diubah menjadi energi. Sedangkan dari sumber eksternal, radikal bebas berasal dari paparan sinar matahari, konsumsi alkohol, rokok, stres, dan polusi udara.
Polusi udara sendiri memainkan peran penting dalam peningkatan radikal bebas. Beberapa polutan seperti ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), dan partikel-partikel berbahaya lain berukuran 2.5 mikron (PM2.5) dapat menginduksi terbentuknya radikal bebas dan dapat berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan serius.
Di Indonesia, indeks kualitas udara beberapa kota besar seperti Jakarta, Tangerang Selatan, Serang dan Tangerang berada di level tidak sehat dalam beberapa pekan terakhir ini. Berdasarkan Air Quality Indeks, kualitas udara di kota jakarta pada Jumat (11/8/2023) terpantau pada skor 167 dengan PM2.5 sebagai polutan utama. Hal ini tentu meningkatkan risiko paparan radikal bebas.
Diketahui, paparan radikal bebas yang berlebihan secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan sel serta melemahkan daya tahan tubuh, sehingga membuat tubuh mudah terkena berbagai penyakit.
Kementerian Kesehatan menyebut, radikal bebas menjadi hal yang perlu diwaspadai karena dapat memicu berbagai penyakit degeneratif, seperti arteriosklerosis, penyakit jantung, kanker, proses penuaan, dan lainnya.
Maka dari itu, penting untuk mencegah dampak buruk dari paparan radikal bebas agar kekuatan otot, tulang, dan jantung tetap terjaga. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1) Menggunakan masker dan tabir surya (sunscreen)
Polusi udara merupakan salah satu pemicu peningkatan radikal bebas. Dilansir dari website resmi IQAir (11/8/2023), Diketahui Jakarta menjadi kota besar paling berpolusi ke-2 di dunia setelah Dubai, Uni Emirat Arab.
Maka dari itu, usahakan untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan sebagai langkah untuk melindungi diri dari paparan bebas.
Selain masker, penggunaan tabir surya atau sunscreen juga menjadi hal yang penting. Hal ini dikarenakan paparan sinar UV bisa memicu produksi radikal bebas dan mengganggu kinerja sel-sel tubuh sehingga bisa menyebabkan penuaan dini serta kanker.
2) Kelola stres dengan baik
Seperti yang diketahui, stres berlebihan dapat menurunkan sistem imunitas tubuh. Padahal, tubuh membutuhkan sistem imun yang kuat untuk dapat menangkal dampak buruk dari radikal bebas.
Untuk itu, meskipun masih aktif beraktivitas, Anda perlu mengelola stres dengan baik. Hal yang bisa dilakukan di antaranya adalah berpikiran positif, tenangkan diri, menjaga kesehatan tubuh, serta melakukan hobi atau aktivitas yang disukai. Dengan menghindari stres, tubuh pun akan dapat terhindar dari dampak buruk radikal bebas.
3) Menerapkan pola hidup sehat dan berolahraga
Penerapan pola hidup sehat secara konsisten dapat membantu meningkatkan sistem imun, sehingga tubuh pun dapat lebih kuat melawan bahaya paparan radikal bebas. Tidak sulit kok untuk menerapkan pola hidup sehat, Anda bisa memulainya lewat kebiasaan-kebiasaan kecil setiap harinya.
Salah satunya adalah mencukupi waktu tidur yang berkualitas. Kemudian, terapkan pola makan sehat dan bergizi serta rutin lakukan aktivitas fisik atau olahraga, sehingga sistem metabolisme tubuh pun dapat berfungsi dengan baik dalam menangkal radikal bebas.
Anda bisa melakukan aktivitas fisik atau berolahraga ringan seperti berlari setidaknya 30 menit sehari.
4) Konsumsi asupan yang kaya antioksidan
Melansir dari KlikDokter, untuk mencegah berlebihnya kadar radikal bebas dalam tubuh, Anda perlu mengonsumsi asupan kaya antioksidan dalam jumlah cukup. Dengan antioksidan, radikal bebas dihambat untuk mengambil elektron dan menyebabkan kerusakan.
Beberapa makanan kaya antioksidan bisa Anda temukan dalam buah-buahan dan sayuran, terutama yang berwarna-warni, seperti buah zaitun, beri, tomat, brokoli, bayam, dan kacang-kacangan.
Ahli Biomedik dari FKUI/RSCM, Prof Dr N. Suhana menjelaskan bahwa tubuh sebenarnya dapat menghasilkan enzim yang dapat menetralisir radikal bebas, seperti SOD [superoxide dismutase], enzim katalase, glutation peroksiadase. Namun, pada orang berusia lanjut enzim-enzim tersebut menurun jumlahnya, sehingga perlu dibantu oleh antioksidan dari luar.
Karena itu, saat bertambahnya usia, Anda perlu mengonsumsi asupan dengan nutrisi lengkap yang dapat membantu dalam menangkal radikal bebas, seperti Entrasol Gold yang mengandung Ekstrak Buah Zaitun.
Kandungan ekstrak buah zaitun yang terdapat dalam Entrasol Gold mengandung zat aktif hydroxytyrosol yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas 4 kali lebih kuat dari vitamin C.
Selain itu, ekstrak buah zaitun juga bermanfaat dalam membantu menjaga kesehatan jantung, menjaga kelancaran peredaran darah, serta mencegah osteoporosis.
Susu untuk orang dewasa ini juga tinggi kalsium, vitamin D, dan serat, serta tanpa penambahan gula, lebih rendah laktosa, dan rendah lemak, sehingga Anda tak perlu khawatir saat mengonsumsinya.
Dengan formula baru dan tentunya rasa yang lebih enak, Entrasol Gold tersedia dalam tiga varian rasa, yaitu Vanilla, Chocolate, serta Original.
Mari cegah dampak buruk radikal bebas dengan menggunakan masker dan tabir surya, menerapkan pola hidup sehat, kelola stres dengan baik, serta mengonsumsi asupan kaya antioksidan dan lengkapi dengan Entrasol Gold.
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Anniza Kemala