Tak mudah untuk meyakinkan seorang dengan depresi untuk menjalani pengobatan. Mereka menolak karena merasa tak membutuhkannya. Pendekatan yang salah malah bisa menyinggung perasaan mereka.
"Pertama bangun keterbukaan dan trust (kepercayaan). Timbulkan kepercayaan bahwa mereka bisa mengandalkan kita untuk membantunya sembuh," ujarnya.
Untuk membangun kepercayaan itu, butuh kesebaran dan empatik.
"Ketika emosi mereka tiba-tiba meledak, Anda harus mengerti bahwa yang marah itu adalah penyakitnya bukan teman Anda," kata Nurmiati.
Berhasil mendorong mereka berobat, bukan berarti "pekerjaan" Anda telah usai. Nurmiati menyarankan Anda untuk smendampinginya selama masa pengobatan mengingat obat yang dikonsumsi bersifat jangka panjang dan kontinu. Caranya, mengingatkan mereka untuk mengonsumsi, terutama sama episode depresi menyerang.
"Saat pasien mulai merasa cemas dan depresi, sahabat tentunya dapat menjadi tempat curhat yang efektif karena terkadang lebih nyaman curhat dengan sahabat daripada orang tua," ujarnya.