- Atur jadwal makan dengan baik, entah itu sarapan, makan siang, dan makan malam.
- Termasuk makan camilan di sela-sela jam makan besar/wajib.
- Hindari makan lebih dari 30 menit. Hentikan acara makan meski anak belum selesai menghabiskan makanan. Beri kembali makanan pada jadwal makan berikutnya atau jadwal makan selingan.
- Hindari pemberian makanan manis menjelang makan agar perutnya tidak kenyang.
- Ciptakan suasana makan yang nyaman dan santai.
- Temani anak makan untuk memenuhi kebutuhan terhadap perhatian.
- Sajikan menu harian yang variatif dan favoritnya demi membangkitkan selera. Tapi pastikan kebutuhan kalori dan zat gizi hariannya terpenuhi.
- Pastikan anak makan makanan utama sebelum makan makanan penutup yang manis.
- Buatlah camilan sendiri yang sehat menggunakan buah-buahan sebagai sumber rasa manis. Misalnya, sate buah, apel panggang, dan lainnya.
- Hindari menjadikan makanan manis sebagai hadiah bila ia melakukan sesuatu yang baik.
- Jadi model yang baik bagi anak dengan tidak membiasakan jajan.
- Hindari terlalu banyak minuman manis karena dapat menurunkan nafsu makan.
5. Alergi makanan
Ada juga anak susah makan lantaran alergi makanan. Misalnya, kalau habis makan telur, kulitnya jadi terasa gatal.
Selain dipengaruhi faktor genetik, penyebabnya bisa karena sistem pencernaan belum matang.
Perlu diketahui, pada sistem pencernaan yang matang, terdapat selaput di usus dan gerak peristaltik usus yang berfungsi melindungi dan menghalangi alergen masuk tubuh. Nah, pada sistem pencernaan belum matang, sistem pelindung itu belumlah berfungsi.
Yang dapat dilakukan adalah:
- Konsultasi kepada ahli untuk mencari faktor penyebab melalui tes alergi.
- Hindari makanan alergen/pemicu alergi. Bila alergi disebabkan faktor genetik, ikuti pada jenis makanan yang dihindari orangtua.
- Ciptakan suasana makan menyenangkan.
Hilman Hilmansyah