Stadium kanker
Salah satu metode yang digunakan dokter untuk menggambarkan stadium kanker adalah sistem TNM. Dokter menggunakan hasil dari tes diagnostik dan scan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini:
Tumor (T): Berapa besar ukuran tumor primer? Di mana letaknya?
Node (N): Apakah tumor menyebar ke kelenjar getah bening? Jika demikian, di mana dan berapa banyak?
Metastasis (M): Apakah kanker menyebar ke bagian lain tubuh? Jika demikian, di mana dan berapa banyak?
Hasil pemeriksaan kemudian digabungkan untuk menentukan stadium kanker.
Untuk kanker serviks, ada lima tahap, yakni tahap 0 (nol) dan tahap I sampai IV (satu sampai empat).
Dengan mengetahui stadium kanker yang diderita seseorang, dokter dapat merencanakan perawatan dan pengobatan yang terbaik.
Setiap stadium kanker memiliki sub-sub divisi. Dari sini, kita bisa mendapat gambaran mengenai letak dan ukuran sel kanker.
Secara singkat, untuk kanker leher rahim, beginilah gambaran perkembangan sel kanker di tiap tahapnya
Stadium 1 - Sel-sel kanker hanya ada di leher rahim. Stadium 1 dibagi lagi menjadi:
1A: Sel kanker berukuran sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
1A1: Kanker telah menyerang hingga kedalaman 3mm atau kurang dan memiliki lebar 7mm atau kurang.
1A2: Kanker menyerang hingga kedalaman antara 3 sampai 5 mm dengan lebar 7mm atau kurang.
1B: Sel kanker bisa terlihat mata tetapi masih terbatas pada serviks.
1B1: Ukuran sel kanker tidak lebih besar dari 4 cm.
1B2: Ukuran sel kanker lebih besar dari 4cm
Stadium 2 - Kanker telah menyebar ke struktur di sekitarnya, seperti vagina atau jaringan di samping leher rahim. Stadium 2 dapat dibagi lagi menjadi:
2A: Kanker telah menyebar ke bagian atas vagina.
2A1: Ukuran tumor atau kanker tidak lebih besar dari 4 cm.
2A2: Ukuran tumor lebih besar dari 4cm
2B: Kanker telah menyebar ke jaringan di samping leher rahim.