Bagi dia, maksimalisasi penangkalan difteri melalui cara imunisasi sebanyak 95 persen.
Penyebab munculnya difteri tidak lain karena faktor kekosongan kekebalan di tengah masyarakat di sebuah kawasan.
"Kami belakangan ini sudah turun sejak 4 Januari. Nanti mau dilaksanakan di Gunung Samarinda. Hari kemarinnya kami langsungkan di daerah Teritip," ungkapnya.
Saat ditanya mengenai kebijakan vaksin difteri di kalangan masyarakat, Ballerina menjelaskan, tidak ada persoalan.
Program vaksin yang dilakukan tim medis dari Dinas Kesehatan tidak menemui kendala, semua diterima masyarakat seluruh Kota Balikpapan.
"Kemarin kami di Teritip diterima semua oleh masyarakatnya. Tidak ada yang menolak untuk dilakukan vaksin difteri. Yang penting itu diberi vaksin supaya kebal tidak terkena penyakit," tutur Ballerina, wanita asal Sulawesi Utara ini.(*)