"Jadi meski ada yang keluar, itu pasti bukan sperma yang terbaik,” kata dia.
Streicher menambahkan, faktor yang memengaruhi kesuburan adalah usia.
Secara biologis, usia 20an adalah masa puncak kesuburan, sehingga peluang hamil pada usia ini sangat besar.
Namun, tidak perlu khawatir, sebab seseorang tetap bisa hamil meski usia sudah di atas kepala dua.
Hanya saja peluang untuk hamil menurun seiring bertambahnya usia.
Nah, jika kita ingin meningkatkan kemungkinan hamil, Streicher menyarankan untuk menggunakan alat tes ovulasi selama tiga bulan.
Alat ini sangat membantu, karena kebanyakan wanita tidak tahu kapan mereka berovulasi.
Jika tidak juga hamil, kunjungi dokter untuk menentukan apakah diperlukan pengujian tambahan.
Jika alat tes ovulasi menujukkan bahwa kita tidak berovulasi, kita juga harus segera menemui dokter untuk melihat apa yang sedang terjadi.
“Banyak dokter bilang coba selama enam bulan atau satu tahun. Saya tidak akan pernah mengatakannya, kecuali mereka berusia dua puluhan dan tidak terburu-buru untuk hamil," kata Streicher.
Ia juga menyarankan untuk menggunakan alat penguji ovulasi sebagai panduan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seks.
Menurut Streicher, kesempatan terbaik untuk mendapatkan kehamilan adalah dengan melakukan hubungan seks sesering mungkin di masa ovulasi.
Penulis: Glori K. Wadrianto
Sumber: Meetdoctor
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Benarkah Posisi Seks Tingkatkan Peluang Hamil?