News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kesehatan

Sering Putus Cinta? Waspada, Patah Hati Ternyata Bisa Sebabkan Serangan Jantung hingga Kematian!

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi patah hati.

Pasien dengan syok kardiogenik juga lebih mungkin meninggal di rumah sakit dan mungkin meninggal dalam 5 tahun setelah mengalami sindrom tersebut.

Secara khusus, 23,5 persen dari populasi penelitian dengan syok kardiogenik meninggal di rumah sakit, dibandingkan dengan hanya 2,3 persen dari mereka yang belum terkena komplikasi.

Aritmia, kelainan pada ventrikel kiri jantung, dan riwayat diabetes atau merokok juga lebih umum pada kelompok dengan syok kardiogenik.

Diabetes dan merokok adalah faktor risiko umum untuk penyakit jantung.

Akhirnya, hasil menunjukkan pasien dengan syok kardiogenik lebih mungkin untuk bertahan hidup dari episode awal jika mereka menerima dukungan mekanik jantung.

Penulis utama studi tersebut mengomentari temuan dan mengatakan, "Sejarah dan parameter yang mudah dideteksi saat masuk ke rumah sakit dapat membantu mengidentifikasi pasien sindrom jantung yang rusak dengan risiko lebih tinggi terkena syok kardiogenik. Untuk pasien semacam itu, pemantauan ketat dapat mengungkapkan tanda-tanda awal syok kardiogenik dan memungkinkan manajemen yang cepat."

Untuk pertama kalinya, analisis ini menemukan bahwa orang yang mengalami sindrom patah hati dan syok kardiogenik berisiko tinggi meninggal bertahun-tahun kemudia.

Perlu dilakukan tindak lanjut jangka panjang yang cermat mengenai kondisi ini, terutama pada kelompok pasien yang mengalami sindrom tersebut.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini