Menurut penjelasannya, napas berhenti karena penyempitan di saluran napas atas menyebabkan oksigen tidak bisa lewat.
Akibatnya, tidak ada udara yang masuk ke paru-paru.
Oksigen di seluruh tubuh pun berkurang, termasuk yang ke jantung dan otak.
Agus menuturkan, OSA biasanya terjadi lebih dari lima kali dalam satu jam.
"Kalau orang punya sakit jantung, kalau saat tidur kekurangan oksigen terus-menerus karena OSA, jantungnya juga berhenti sehingga bisa menyebabkan kematian," jelasnya.
Seseorang yang bertahun-tahun mengalami henti napas saat tidur akan berisiko terkena stroke dan penyakit jantung koroner.
Sayangnya, banyak orang tak menyadari sering mengalami henti napas saat tidur.
Faktor risiko sleep apnea di antaranya yaitu:
1. Kelebihan berat badan
2. Lingkar leher terlalu besar
3. Kelainan saluran napas atas
4. Peradangan saluran napas
5. Merokok
6. Penyakit paru kronis seperti asma.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Dian Maharani)