TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan penyebaran virus corona di seluruh dunia, kekhawatiran akan terserang penyakit tersebut telah meningkat.
Namun, tidak selalu demam dan batuk berarti kita telah terpapar virus corona.
Lalu, bagaimana kita tahu jika kita terinfeksi virus corona?
Dan kapan kita harus pergi ke dokter?
Gejala virus corona --seperti demam, batuk, pilek-- mirip dengan flu biasa.
Jika kita mengalami gejala-gejala tersebut, tetapi merasa seperti bisa mengatasinya dengan obat di rumah, para ahli mengatakan, itulah yang harus kita lakukan.
"Apabila kita merasa sehat dan itu bukan karena virus corona, kita tidak akan perlu pergi ke dokter," ucap Lauren Sauer, asisten profesor kedokteran darurat di Johns Hopkins Medicine seperti dilansir dari The Washington Post.
Baca: Dampak Virus Corona, Jumlah Penumpang di Bandara SAMS Balikpapan Turun 1.000 Orang Per Bulan
Namun jika gejalanya lebih parah, seperti demam yang tak kunjung hilang, sesak napas, dan lesu, maka itu saatnya untuk menghubungi dokter.
Sebagian besar kasus virus corona, yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19 bersifat ringan.
Maka, jika semua orang dengan flu memenuhi ruang gawat darurat, akan lebih sulit bagi para profesional untuk merawat pasien yang sakit kritis.
Kita juga dapat terkena virus di rumah sakit jika belum memilikinya.
Tapi tanpa demam, kemungkinan kita tidak terinfeksi virus corona.
Centers for Disease Control and Prevention juga menyarankan untuk mencari bantuan medis jika gejala tampak, dan kita telah melakukan kontak dengan pengidap COVID-19, bepergian atau tinggal di daerah terjangkit.
Orang lebih tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan mendasar seperti diabetes, penyakit jantung atau penyakit paru-paru kronis lebih berisiko terhadap penyakit parah.
Jika kita termasuk dalam kategori tersebut dan merasa sakit parah, kita harus mencari bantuan medis.
Jika kita atau seseorang yang kita rawat berada dalam kondisi mengerikan --seperti napas pendek, kurang responsif, pucat atau punya tekanan darah rendah-- segera berkonsultasi pada dokter.
Demikian kata Amesh Adalja, seorang ahli penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security.
Jika kita memutuskan untuk mendatangi ruang gawat darurat atau bertemu dokter, pastikan menelepon terlebih dahulu, sehingga mereka dapat siap melindungi pasien lain ketika kita tiba.
Guna mencegah sakit, Centers for Disease Control and Prevention menyarankan kita menghindari orang-orang yang menunjukkan gejala, tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut, dan cuci tangan secara menyeluruh.
Ini berarti mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya 20 detik.
Jika tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol 60 persen.
Tidak perlu memakai masker jika kita tidak sakit.
Masker digunakan oleh orang yang menunjukkan gejala virus corona untuk membantu mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.