News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ciri-ciri Gejala Tambahan Corona, Badan Terasa Sakit hingga Merasa Mual

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Corona - Meski gejala umum virus corona sudah diketahui, namun para dokter yang menangani pasien dengan Covid-19 menemukan gejala-gejala yang tidak biasa.

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai gejala seseorang terpapar virus corona atau Covid-19, sudah dapat dideteksi oleh para pakar kesehatan dunuia.

Gejala umum virus corona adalah seseorang akan mengalami demam tinggi dan batuk kering.

Bahkan, ada orang yang memiliki gejala virus corona dengan tanda-tanda mengalami sulit bernafas.

Meski gejala umum virus corona sudah diketahui, namun para dokter yang menangani pasien dengan Covid-19 menemukan gejala-gejala yang tidak biasa.

Baca: Kenali 6 Gejala Virus Corona Tidak Biasa, Bukan Cuma Batuk Kering

Baca: Penuturan Keluarga Pasien Positif Corona yang Sembuh, Penyakit Ini Seperti Cacar

Dr Edo Paz, Wakil Presiden Medis K Health memaparkan gejala tambahan yang tidak biasa dikaitkan dengan virus corona.

Dikutip dari Business Insider, alah satu gejalanya adalah seseorang akan merasa sakit perut dan mual.

Bahkan, seseorang yang terpapar virus corona atau Covid-19, dapat mengalami gejala kehilangan indera penciuman dan bau.

"Gejala tambahan yang dialami orang-orang termasuk kehilangan bau dan rasa, sakit perut, sakit tubuh, dan mual," kata Dr Edo Paz.

Masalah gastrointestinal, termasuk mual, diare, dan bahkan muntah, agak lazim pada pasien Covid-19.

Baca: Rekap Perkembangan Pasien Virus Corona Sepanjang Maret & Prediksinya di Bulan April Ini

Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan

David Hirschwerk, spesialis penyakit menular di Northwell Health, penyedia layanan kesehatan terbesar di New York, Amerika Serikat mengatakan bahwa dari apa yang dilihatnya, '10% pasien memiliki gejala gastrointestinal'.

Namun, apa yang tidak dipahami oleh para dokter adalah mengapa tampaknya ada begitu banyak gejala - dan hasil - dari Covid-19.

Seorang penumpang yang mengenakan masker pelindung, di tengah kekhawatiran tentang wabah COVID-19, berjalan di Bandara Linate di Milan. Italia. Minggu (8/3/2020). Pemerintah Italia mengambil langkah drastis dalam upaya untuk menghentikan penyebaran coronavirus mematikan yang melanda dunia, dengan mengkarantina paksa 15 juta orang di wilayah luas Italia utara hingga 3 April, kerena lebih dari 230 kematian, Italia telah mencatat kematian terbanyak akibat penyakit COVID-19 di negara mana pun di luar China, tempat wabah dimulai pada bulan Desember. (AFP/Piero CRUCIATTI) *** Local Caption *** Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan larangan pendatang dari sejumlah negara untuk masuk wilayah Indonesia. Pendatang yang dilarang adalah mereka yang datang atau punya riwayat perjalanan dari wilayah-wilayah tertentu dari 4 negara yaitu China, Iran, Korea Selatan, dan Italia. (AFP/PIERO CRUCIATTI)

"Komunitas medis belum tahu mengapa virus corona mempengaruhi orang secara berbeda, dan beberapa lebih intens dari yang lain," kata Paz.

Meski begitu, Dr Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, percaya bahwa gejala dan hasil dapat langsung berkorelasi dengan cara virus corona bergerak melalui tubuh setiap orang yang terinfeksi.

Baca: Pria Ini Pura-pura Meninggal Demi Menghindari Lockdown karena Virus Corona

Baca: Umumkan 130 Kasus Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Silent Carrier di China Bisa Sepertiga Kasus Total

"Setiap orang memiliki sistem kekebalan yang unik, dan sebagai hasilnya, beberapa orang akan bereaksi sangat agresif terhadap COVID-19, dan yang lain tidak," kata Desai.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini