Padahal banyak nyeri dada yang tidak berhubungan dengan penyakit jantung atau gangguan jantung. Berikut beberapa penyebab nyeri dada selain penyakit jantung:
1. Gangguan otot dan tulang
Nyeri dada bisa muncul dari kram atau lebab pada otot dinding dada.
Nyeri dada yang paling umum muncul dari tulang iga, yang mengalami peradangan pada sambungan antara dua pertiga bagian tulang kerasnya dengan sepertiga bagian tulang mudanya.
2. Gangguan pernapasan
Nyeri dada bisa juga muncul akibat adanya peradangan di permukaan paru-paru.
Batuk sendiri bisa melebamkan otot di antara tulang iga sehingga timbul nyeri saat menghirup napas dalam-dalam.
3. Gangguan pencernaan
Nyeri dada bahkan bisa mengacu pada nyeri lambung, dalam bentuk gangguan pencernaan atau perasaan mual yang mendesak ke atas.
4. Serangan cemas atau panik
Melansir Buku Meredakan Nyeri Leher dan Dada (2019) oleh Zen Santosa, serangan cemas atau panik biasanya dipicu oleh perasan cemas, gugup, takut, atau stres.
Untuk mencegah serangan ini, penderita harus mendapatkan terapi perilaku dan kemungkinan perawatan dari dokter atau ahli.
Kondisi emosional yang tegang dapat meningkatkan laju pernapasan dan menegangkan otot-otot dada hingga terasa sakit.
Emosi yang tinggi juga dapat menyebabkan kejang pada kerongkongan atau pembuluh koroner jantung, rasa sakit yang dapat dirasakan di dada.