TRIBUNNEWS.COM - Pada awal pandemi, kita diberi tahu bahwa Covid-19 adalah penyakit pernapasan di mana kebanyakan orang akan pulih dalam dua atau tiga minggu.
Akan tetapi, ada puluhan ribu orang yang terus mengalami gejala berbulan-bulan setelah pertama kali dinyatakan terinfeksi Covid-19.
Gejala Covid-19 yang berkepanjangan itu diberinama "Long Covid."
National Institute for Health Research (NIHR) baru saja merilis laporan yang menunjukkan bahwa Long Covid mungkin bukan satu sindrom tunggal, melainkan ada empat sindrom berbeda, yang mungkin dialami beberapa pasien secara bersamaan.
Baca juga: Virus Corona Belum Berakhir, Kini Muncul Norovirus, Penyebab Wabah Diare di China, Ini Gejalanya
Baca juga: Bio Farma: 50 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Impor Akan Datang di November
Dilansir The Guardian, inilah fakta-fakta penting yang harus diketahui tentang Long Covid.
1. Berbagai macam gejala
Subtipe Covid yang bertahan lama yang diidentifikasi oleh NIHR yaitu:
- Pasien yang mengalami efek setelah perawatan intensif;
- Pasien yang mengalami kelelahan pasca-virus;
- Pasien dengan kerusakan organ yang bertahan lama; dan
- Pasien dengan gejala berfluktuasi yang bergerak ke seluruh tubuh.
"Kami percaya bahwa istilah Long Covid digunakan sebagai penampung semua untuk lebih dari satu sindrom, mungkin hingga empat," kata Dr Elaine Maxwell, penulis utama laporan NIHR.
Namun, Prof Danny Altmann, ahli imunologi di Imperial College London, memperingatkan bahwa mempersempit Long Covid menjadi hanya empat sindrom mungkin terlalu sederhana.
Pulih dari ICU
Pasien yang dipulangkan dari rumah sakit seringkali hanyalah awal dari proses pemulihan yang panjang.
Banyak pasien Covid-19 yang dirawat lama di perawatan intensif menjadi terlalu lemah untuk duduk atau bahkan mengangkat lengannya sendiri.
Beberapa bahkan mungkin kesulitan untuk berbicara atau menelan.