Padahal, mau reakti atau tidak, sebenarnya belum langsung jelas menunjukkan risiko penularannya.
"Jadilah tujuan sebenarnya tidak jelas tercapainya, tapi kita terjebak 'yang penting tidak reaktif'. Tambah parah jadinya salah kaprah kita. Jadi, Mari kita sudahi salah kaprah ini," ungkap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anggap Rapid Test Tidak Akurat Deteksi Covid-19? Sebaiknya Simak Penjelasan Ahli Berikut
BERITA REKOMENDASI