Pada hari Jumat lalu, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa bukti menunjukkan tingkat kematian yang lebih tinggi akibat varian baru Covid-19.
Angka kematiannya diklaim dapat mencapai hingga 30 persen, meskipun beberapa ilmuwan mempertanyakan kesimpulan yang disampaikan terlalu dini ini.
Perlu diketahui, Inggris menyampaikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Desember 2020 tentang mutasi baru Covid-19 yang dilaporkan memiliki tingkat penularan 70 persen lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.
Strain terbaru ini disebut belum terbukti lebih patogen, namun beberapa negara telah menutup perbatasannya dengan Inggris dan telah menghentikan perjalanan dari dan ke negara itu.
Kendati demikian, sejauh ini penutupan perbatasan tidak menghentikan penyebaran varian baru ini.
Menurut data yang dimiliki Universitas Johns Hopkins, terkait jumlah kasus Covid-19, AS memimpin jumlah kasus ini secara global, dengan lebih dari 25 juta orang dilaporkan terinfeksi dan lebih dari 418.000 kematian terjadi.