Mereka yang pola hidupnya tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol juga memerlukan asupan vitamin C yang cukup.
"Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu serta ditambah dengan polusi, vitamin C menjadi penting untuk menjaga kondisi tubuh,” lanjut Prof. Tati.
Ada penelitian yang mengatakan bahwa mengonsumsi vitamin C sebanyak 1.250 mg/hari selama delapan minggu bisa meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan risiko penyakit kronis dan memperlambat proses penuaan.
Prof. Tati mengutarakan, salah satu penyebab penyakit jantung adalah kurangnya konsumsi vitamin C sebesar 300 mg/hari. Untuk itu, konsumsi vitamin C secara terus menerus justru dianjurkan.
Untuk mengetahui kecukupan jumlah vitamin C yang paling mudah, catatlah buah dan sayur yang telah kita makan.
Idealnya, Prof. Tati menganjurkan untuk mengonsumsi tiga porsi buah dan sayur. Meski demikian, semua bisa disesuaikan tergantung kebutuhan.
“Bila dibutuhkan, kita dapat memperoleh vitamin C dari makanan dan minuman yang telah melewati proses penambahan mikronutrien."
"Misalnya seperti jus jeruk atau minuman yang mengandung jeruk dengan melihat label kemasannya untuk mengetahui kandungannya. Untuk dosis yang lebih tinggi, dianjurkan juga untuk mengonsumsi suplemen vitamin C,” ujar Prof. Tati.