"Bahan baku yang didatangkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis untuk tahun 2021, Pengirimannya akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Juli 2021, yang sebelumnya direncanakan November 2021 ini ada percepatan maju hingga Juli 2021," ungkap Bambang.
Baca juga: Laporan KIPI, Reaksi Pasca Disuntik Vaksin Covid-19 Ringan dan Tidak Serius
Baca juga: Perusahaan Farmasi Ini Catat Pendapatan Lebih dari Rp 100 M dari Penjualan Larutan Erythropoietin
Ia mengatakan, 15 juta dosis bulk yang tiba sebelumnya telah mulai diproses vaksin jadi di Bio Farma pada tanggal 14 Januari lalu dan ditargetkan rampung sebelum 11 Februari ini.
"Dari 15 juta bulk target produksi sekitar 13 batch atau setara dengan 13 juta dosis," tutur Bambang.
Sementara, bahan baku yang diterima hari ini akan mulai diproses pada tanggal 13 Februari dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021.
Setelah selesai diolah menjadi vaksin siap edar, Bambang melanjutkan, terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu quality control ketat yang dilakukan oleh laboratorium Bio Farma maupun Badan POM.
"Uji mutu tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin yang hasilkan memenuhi standar kualitas dan standar mutu yang telah ditetapkan," ungkap dia.
Sumber: Kontan.co.id/Tribunnews.com