Perlu diketahui, sebagian besar kasus infeksi flu burung pada manusia telah dikaitkan dengan kontak langsung antara manusia dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi.
Meskipun makanan yang berasal dari unggas dan dimasak dengan benar tetap dianggap aman.
Wabah flu burung kerap membuat pabrik unggas memusnahkan unggasnya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus dan menghindari pemberlakuan pembatasan perdagangan dari negara pengimpor.
Sebagian besar kasus ini disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi, sehingga negara produsen cenderung menyimpan unggasnya di dalam ruangan atau terlindung dari kontak dengan satwa liar.
Institut Vektor Siberia mengatakan pada hari Sabtu lalu bahwa mereka akan mulai mengembangkan tes manusia dan vaksin untuk melawan H5N8.