Anemia, yakni kekurangan darah, memang tidak selalu disebabkan oleh zat besi.
Namun, salah satu penyebab anemia adalah kekurangan zat besi.
Lantas, apa akibat yang terjadi jika si kecil menderita anemia?
Menurut dr. Lusiana, ada akibat jangka pendek dan jangka panjang yang akan dialami si kecil.
Dokter Spesialis Gizi Klinis di RS Mitra Keluarga Kemayoran itu mengatakan, perkembangan otak pada anak yang menderita anemia akan terhambat.
Selain itu, anak juga berisiko mengalami diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Si kecil akan menjadi sering batuk pilek.
Tak hanya itu, perkembangan motorik dan koordinasi anak akan terganggu, begitu pula dengan pola tidurnya.
"Jika akibat itu berkelanjutan dan kita tidak tahu, dan tidak diterapi, maka akan ada akibat jangka panjang," ucap dr. Lusiana.
Dosen di FK Universitas Krida Wacana tersebut melanjutkan, akibat jangka panjang dari anak yang mengalami anemia antara lain menurunnya kognitif dan performa edukasi, imunitas, kapasitas kerja, dan keterbatasan aktivitas fisik.
Senada dengan dr. Lusiana, Anna juga memaparkan dampak kekurangan zat besi terhadap lima aspek tumbuh kembang anak.
Pada dampak fisik-motorik, si kecil yang kekurangan zat besi akan memiliki berat badan dan tinggi yang kurang dari anak-anak seusianya.
Anak juga akan lebih mudah lelah, lemas, dan kualitas tidur berkurang.
"Lemas, lelah, sehingga tidak bisa seaktif teman-temannya saat bermain bersama. Ini akan menimbulkan masalah," ujar Anna.