TRIBUNNEWS.COM - Setelah sehari penuh menahan lapar dan dahaga, azan magrib menjadi momen yang dinantikan saat bulan suci Ramadan.
Di Indonesia, tak lengkap rasanya jika tak ada takjil untuk santapan buka puasa.
Ada banyak menu takjil yang biasa dihidangkan, mulai dari kolak pisang, es belewah, es cincau, dawet hingga es buah.
Selain minuman manis, salah satu yang tak boleh ketinggalan untuk disajikan adalah gorengan.
Tak banyak yang tahu, kata takjil berasal dari bahasa Arab.
Takjil adalah istilah makanan atau minuman yang digunakan untuk mengawali buka puasa.
Kata takjil diambil dari bahasa Arab, yaitu ajjala-yu'ajjilu-ta'jilan yang artinya adalah "menyegerakan" atau "cepat-cepat".
Maksud dari menyegerakan ini adalah untuk segera membatalkan puasa yang sudah dilakukan ketika waktunya tiba.
Di Indonesia, dilakukan penyederhanaan ucapan, yaitu mengambil kata ta'jilan yang kemudian pengucapannya disederhanakan lagi menjadi takjil.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk menyegerakan berbuka puasa dan melaksanakan ibadah salat Maghrib setelah azan berkumandang.
Selain menjalankan sunnah Rasul, ternyata ada alasan kesehatan di balik anjuran untuk tak menunda buka puasa lho.
Berikut ini gangguan kesehatan yang mengancam jika kita tidak segera membatalkan puasa saat waktunya tiba:
- Dehidrasi
Selama berpuasa, tubuh kita kekurangan asupan cairan yang cukup bagi tubuh selama lebih dari 10 jam.
Maka dari itu, penting untuk mengonsumsi air putih segera setelah waktu berbuka puasa tiba.