News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liputan Khusus

Ini Perjalanan Riset Vaksin Merah Putih di Unair

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Airlangga dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo, di Gedung C, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11/2020).

Prof Ni Nyoman Tri mengaku optimistis tenggat waktu yang telah dikalkulasikan dalam proposal penelitian tersebut bisa sesuai jadwal. Mengingat pihaknya telah menyiapkan tim khusus untuk menjalankan proses tiga kali tahapan uji klinis.

“Sehingga teman-teman yang akan menyiapkan uji klinis itu para teman-teman yang pakar tentunya, adalah mereka medical dokter pastinya tenaga medis yang memang dokter spesialis pakar vaksin vaksinasi, sekarang mereka ini mulai menyiapkan timnya gitu,” jelasnya.

Jika tak ada aral rintangan yang mengadang, proses uji klinis tiga tahap vaksin Merah Putih itu akan dilakukan dengan pihak RS Unair dan RSUD Dr Soetomo.

Demi menyukseskan vaksin Merah Putih melewati tahap uji klinis, dibutuhkan sekitar 5.390 orang sebagai subjek.

Mengingat begitu banyaknya jumlah orang yang terlibat nantinya. Prof Ni Nyoman Tri mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Kemenristek-RI ikhwal pendanaan proses pelaksanaan uji klinis nantinya.

“Fase ke-3 itu tadinya 3.000 subjek. Namun BPOM itu minimal di fase ke-3 itu adalah 5.000 subjek. Kemarin saat koordinasi dengan Kemenristek itu disampaikan juga untuk terkait pembiayaan,” pungkasnya.

Sementara itu dua rumah sakit di Surabaya yang akan melakukan uji klinis vaksin Merah Putih, RSUD Dr Soetomo dan Rumah Sakit Universitas Airlangga telah melakukan sejumlah persiapan untuk mendukung kegiatan tersebut.

Direktur Utama RS Unair Prof Dr dr Nasronudin menyatakan, pihaknya siap menyukseskan rencana uji klinis vaksin. Sambil menunggu waktu yang tepat saat diperlukan pada uji sesuai tahapan sebelumnya, pihaknya juga menyiapkan beberapa hal.

“Kami menyiapkan sumber daya manusia peneliti uji klinis fase berikutnya sambil menunggu tahapan fase fase uji yang harus dilalui,” ujarnya, Selasa 18 April lalu.

Kemudian, lanjut Nasronudin, menyiapkan protokol uji klinis, merancang kriteria relawan, kriteria inklusi dan eksklusi, menyiapkan prosedur uji klinis vaksin. Termasuk mengantisipasi efek samping yang berpotensi muncul pada umumnya.

“Mudah-mudahan semua proses dimudahkan Allah SWT dan semuanya berjalan lancar,” tandasnya.(pam/bri/tribunnetwork/cep)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini