News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hiperglikemia Jadi Tantangan Dalam Pengobatan Infeksi Jamur Hitam

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pasien yang pulih dari virus corona Covid-19 dan sekarang terinfeksi Jamur Hitam, infeksi jamur mematikan di Netaji Subhash Chandra Bose Medical College di Jabalpur pada 21 Mei 2021.

"Infeksi ini juga dapat menyebabkan meningitis basal, neuropati kranial setelah ekstensi intrakranial. Semakin kecil ukurannya, semakin besar penyebab meningitis. Infeksi jamur itu bersifat sub-akut hingga kronis, dan lamban tidak seperti infeksi bakteri, yang bersifat akut," tegas Dr. Sundarachary.

Menariknya, sebagian besar jamur sebenarnya masuk dalam kategori tidak berbahaya bagi manusia.

Kendati demikian, jamur-jamur ini mayoritas menyebabkan infeksi pada mereka yang memiliki gangguan kekebalan tubuh.

Mucormycosis merupakan jenis infeksi jamur yang melibatkan sinus, orbital, dan serebral.

"Ini umumnya terlihat pada pasien Covid-19 di India, dan kebanyakan pada pasien dengan imunosupresi yang sedang menjalani pengobatan kanker," papar Dr. Sundarachary.

Lalu bagaimana seseorang bisa terinfeksi Mucormycosis ?

Sundarachary pun menyebutkan salah satu pemicu seseorang terinfeksi penyakit ini, satu diantaranya penggunaan steroid yang tidak terkendali.

"Penyebabnya adalah penggunaan steroid yang tidak rasional, diabetes yang tidak terkontrol, limfopenia pada pasien Covid-19 dan kontaminasi melalui humidifier," tutur Dr. Sundarachary.

Kerak hitam di rongga hidung, keluarnya cairan dari rongga hidung, bengkak dan mati rasa pada area sinus paranasal pun disebut menjadi gejala awal penyakit ini.

"Gangguan penglihatan dan ophthalmoplegia juga menjadi gejalanya," kata Dr. Sundarachary.

Ada pula gejala lainnya yakni neurologis termasuk sakit kepala, nyeri wajah, bengkak dan mati rasa, penglihatan kabur, trombosis sinus kavernosus, kehilangan penglihatan, lesi serebral fokal kebanyakan stroke, kelumpuhan wajah, kejang dan perubahan status mental.

"Diagnosis ini dikuatkan melalui gambaran klinis, radiologis, dan konfirmasi melalui pewarnaan dengan KOH atau pemeriksaan histopatologi," jelas Dr. Sundarachary.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini