"Dari jurnal tersebut kelompok pasien yang diberikan obat dengan tambahan Ivermectin dibandingkan dengan kelompok pasien yang diberikan obat yang sama dan plasebo, angka kesembuhan pasien yang diberikan tambahan Ivermectin jauh lebih besar.
Pasien yang mendapatkan tambahan Ivermectin efektifitas sembuhnya 60 persen sampai 70 persen. Sehingga Ivermectin mampu menekan pasien Covid-19 di India. Memang ada pro dan kontranya.
Dengan varian yang sama dengan India, kita harus mengambil pelajaran berharga di India. Namun jika manfaat Ivermectin lebih banyak daripada mudaratnya, kenapa tidak kita coba. Kondisi saat ini bukan yang normal,"kata Budhi.
Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh berbagai negara, Ivermectin juga berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatur proses kelebihan sitokin. Budhi menjelaskan dalam tubuh pasien yang terpapar Covid-19 akan terjadi badai sitokin (cytokine storm).
Keluarnya sitokin dalam tubuh manusia adalah suatu yang wajar ketika ada virus yang masuk ke tubuh. Sebab sitokin dipergunakan untuk melwan virus atau parasit yang masuk.
"Ketika terpapar Covid-19, tubuh manusia akan mengeluarkan sitokin yang banyak untuk pertahanan. Ini seperti perang besar yang dilakukan tubuh terhadap virus atau parasit. Namun sitokin yang berlebih juga akan membuat tubuh menjadi tidak seimbang dan bisa menyebabkan kerusakkan. Ivermectin bisa mengurangi sitokin yang berlebih,"ungkap Budhi.
Manfaat lain dari Ivermectin adalah mengurangi peradangan atau anti inflamasi. Ketika virus atau parasit masuk ke tubuh manusia, akan terjadi peradangan. Peradangan yang berlebihan akan membuat daya tahan tubuh semakin buruk. Sehingga Ivermectin sudah terbukti selama 30 tahun sebagai anti inflamasi.