Penelitian telah menunjukkan dampak kesehatan masyarakat yang tinggi di mana intervalnya lebih lama dari yang direkomendasikan oleh EUL.
Oleh karena itu, negara-negara yang menghadapi kasus tinggi COVID-19 serta mengalami kendala pasokan vaksin yang parah, dapat mempertimbangkan untuk menunda dosis kedua hingga 12 minggu untuk mencapai cakupan dosis pertama yang lebih luas pada populasi prioritas tinggi.
7. Apakah aman?
WHO memberikan Emergency Use Listing (EUL) pada vaksin Pfizer BioNTech pada tanggal 31 Desember 2020.
WHO telah menilai kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin secara menyeluruh dan telah merekomendasikan penggunaannya untuk orang yang berusia 16 tahun ke atas.
8. Berapa efikasi vaksin Pfizer?
Vaksin Pfizer BioNTech melawan COVID-19 memiliki efikasi 95% terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala.
9. Apakah ampuh terhadap varian baru?
Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) dari WHO telah meninjau semua data yang tersedia tentang kinerja vaksin dalam pengujian untuk menilai kemanjuran terhadap berbagai varian.
Tes-tes ini menunjukkan bahwa vaksin Pfizer efektif melawan varian virus.
SAGE saat ini merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer BioNTech sesuai dengan Peta Jalan Prioritas WHO, bahkan jika varian virus ada di suatu negara.
Negara-negara harus menilai risiko dan manfaat dengan mempertimbangkan situasi epidemiologis mereka.
10. Apakah vaksin mencegah infeksi dan penularan?
Saat ini tidak ada data substantif yang tersedia terkait dampak vaksin Pfizer BioNTech pada penularan atau pelepasan virus.
Sementara itu, kita harus menjaga dan memperkuat protokol kesehatan seperti memakai masker, jarak fisik, cuci tangan, menjaga etika pernapasan dan batuk, menghindari keramaian, dan memastikan ventilasi yang baik.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel lainnya seputar vaksin Covid-19 Pfizer