Terapi kelompok biasanya difasilitasi oleh satu atau dua dokter dan mungkin memiliki hingga 15 pasien yang berpartisipasi.
Sistem terapi ini sangat bagus untu mengembangkan keterampilan atau pendidikan tentang topik tertentu (misalnya, penggunaan zat, kesedihan, manajemen stres).
Terapi kelompok memberikan suasana keamanan emosional dan menghubungkan orang-orang yang mungkin mengalami tantangan serupa.
Anggota kelompok sering dapat belajar dan menerima dukungan dari terapis dan satu sama lain.
6. Terapi Bermain
Terapi bermain dapat menjadi bentuk terapi ekspresif direktif atau non-direktif yang membantu anak-anak menumbuhkan keterampilan komunikasi dan interpersonal.
Hal ini dapat membantu karena anak-anak mungkin tidak dapat mengungkapkan kekhawatiran emosional mereka secara langsung melalui kata-kata.
Dalam terapi bermain, anak-anak bekerja sama dengan terapis—yang mungkin merupakan partisipan aktif atau pengamat—untuk memeriksa bagaimana seorang anak mengekspresikan dan mengatur dirinya sendiri.
Baca juga: 7 Manfaat Jahe Bagi Kesehatan, Dipercaya Dapat Menyembuhkan Nyeri Haid hingga Meredakan Mual
7. EDMR
Desensitisasi dan pemrosesan ulang gerakan mata (EMDR) adalah bentuk terapi yang dapat membantu orang sembuh setelah peristiwa menyedihkan atau traumatis.
Seorang terapis yang menggunakan EMDR akan membantu pasien mengakses memori stres atau sulit dengan memasangkannya dengan rangsangan eksternal, seperti gerakan mata atau ketukan.
EMDR menggabungkan aspek terapi kognitif-perilaku.
Penelitian menunjukkan bahwa pasien dapat menciptakan asosiasi baru selama proses ini, yang dapat membantu mengurangi tekanan psikologis dan meningkatkan tingkat fungsi mereka.
8. Terapi Perilaku