Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan pentingnya edukasi dan kesadaran orang tua terhadap penyakit Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis yang bisa juga diderita oleh anak-anak.
"Tatalaksana Diabetes Melitus pada anak itu sulit. Paling murah dan paling gampang adalah intervensi dari sisi lain hal ini tentu ada peran orangtua dan juga media untuk mengedukasi," ujar Piprim dalam media briefing virtual mengenai Update Penanganan Diabetes pada Anak beserta Teknologi, pada Sabtu (13/11/2021).
Ia mengatakan peran orangtua penting untuk membentuk pola makanan anak-anak.
Diharapkan anak-anak mengkomsumsikan makan-makanan sehat yang tidak banyak mengandung gula tinggi dan tepung tinggi.
"Hal ini lebih murah daripada kalau nanti sudah kejadian penyakit Diabetes Melitus yang juga banyak merugikan," imbuh dia.
Baca juga: Hari Diabetes Sedunia 2021: Efektivitas Daun Salam Turunkan Faktor Risiko Diabetes
Pada umumnya, Diabetes Melitus dibagi menjadi dua jenis yakni DM tipe 1 dan DM tipe 2.
Seringkali DM dianggap sebagai penyakit orang dewasa. Namun demikian, DM juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, khususnya DM tipe-1.
Gejala DM yang perlu diwaspadai
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan berikut adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai jika anak menderita DM :
• Banyak makan
Anak dengan DM akan merasakan lapar terus-menerus meski baru selesai makan. Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi;
• Banyak minum
Anak akan merasa haus terus-menerus karena ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh mengalami dehidrasi;