- Anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam;
- Remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam;
- Usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam;
- Usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam;
- Usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam per hari.
4. Kelola stres
Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Penyebabnya pun bermacam-macam.
Di musim hujan, seseorang dengan mudah terkena stres, misalnya karena terlambat bekerja akibat hujan turun sebelum tiba di kantor.
Ketika seseorang stres, maka akan berdampak secara fisiologis, seperti gelisah, detak jantung meningkat, dan mudah letih.
Oleh karena itu, di musim hujan sangat diperlukan pengelolaan stres atau biasa disebut manajemen stres.
Dalam buku Psikologi karya Carole Wade dan Carole Tavris, manajemen stres salah satunya dapat dilakukan dengan strategi fisik, yakni menenangkan diri melalui relaksasi.
Relaksasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun, dengan membiarkan tubuh menerima rangsangan apapun, baik berupa suara, bau, atau sentuhan yang dapat menenangkan diri.
Di musim hujan akan sangat membantu menjaga kestabilan tubuh.
5. Menyiapkan pakaian atau sepatu dan kaus kaki kering dan pakai baju hangat
Apabila ternyata hujan membasahi barang yang dikenakan untuk manjalani aktivitas harian, sebaiknya sediakan gantinya.
Barang yang paling sering kebasahan saat hujan tiba adalah sepatu dan kaus kaki.
Sepatu dan kaus kaki yang basah apabila terus dikenakan tentu akan membuat kaki menjadi lembab dan mudah ditumbuhi jamur, baik pada kulit maupun kuku.
Selain menyebabkan bau yang tak sedap, tentu juga akan sangat mengganggu apabila sampai terserang gatal-gatal.
Selain itu, baju hangat dari bahan tebal baik digunakan untuk menjaga kondisi tubuh tetap hangat serta mencegah kedinginan, baik saat berada di rumah maupun saat keluar rumah.
6. Mandi usai kehujanan
Apabila sudah terlanjur kehujanan dan ada kesempatan untuk mandi, sebaiknya langsung mandi agar kuman dan bakteri bersih dan tubuh terhindar penyakit.
Setelah itu, hangatkan badan seperti mengenakan selimut atau minum minuman yang hangat.
7. Minum yang hangat, tetapi bukan kafein
Minumlah air putih hangat, bisa diberi sedikit jahe tanpa gula atau pepermint dengan beberapa tetes jeruk nipis.
Hal ini akan membantu menghangatkan badan dan mengurangi lapar.
Selain itu, hindari minum kopi atau teh karena akan memacu buang air kecil lebih banyak, sehingga menyebabkan kekurangan cairan yang tidak disadari.
8. Perbanyak makan buah, terlebih yang mengandung vitamin C
Kandungan vitamin pada buah akan membantu tubuh untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Di sisi lain, buah yang mengandung banyak vitamin C maupun suplemen makanan yang juga mengandung vitamin C baik bagi tubuh.
Selain itu, kondisi hujan cenderung membuat seseorang lebih cepat lapar.
Oleh karena itu, buah dapat sewaktu-waktu disantap dan akan menghindarkan kelebihan masukan karbohidrat dari tepung seperti roti, nasi, biskuit, crackers, gula, serta kelebihan garam dan lemak.
9. Sediakan payung
Sedia payung atau jas hutan penting dilakukan sebagai langkah kewaspadaan diri sehingga tidak terjebak dalam situasi hujan.
Selai itu, air hujan tidak selalu bersih, hujan pertama yang turun justru akan meluruhkan kadar polusi di udara.
Oleh karena itu, saat hari-tiba-tiba hujan, kandungan hujan pertama justru akan mengandung partikel polusi yang dapat menyebabkan rasa pusing.
10. Jaga kebersihan
Jaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan guna mencegah segala macam penyakit sambil melaksanakan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun).
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Kesehatan