TRIBUNNEWS.COM - Simak cara mencegah dampak depresi agar tidak parah, berikut penjelasan lengkapnya.
Depresi merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan rasa sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan dengan senang hati.
Tanda depresi berikutnya adalah berhenti menjalankan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari setidaknya selama dua minggu.
Beberapa gejala yang biasa dialami oleh para penderita di antaranya kehilangan energi, perubahan nafsu makan, gangguan tidur (bisa berlebihan, bisa juga kurang dari lama tidur biasanya), cemas, menurunnya kemampuan berkonsentrasi.
Kemudian, ketidakmampuan membuat keputusan, rasa tidak tenang, perasaan tidak berguna, bersalah atau putus asa, dan pikiran-pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Pada anak-anak, gejala lain adalah menyendiri, menjauhi teman-temannya, rewel atau mudah marah, sering menangis, sulit berkonsentrasi di sekolah, serta terjadi perubahan dalam nafsu makan atau tidur (bisa menjadi berlebihan atau berkurang).
Baca juga: Tips Memulai Olahraga untuk Orang Obesitas
Sementara itu, anak-anak yang usianya lebih muda bisa kehilangan minat bermain.
Di sisi lain, anak-anak yang lebih besar biasanya melakukan hal beresiko lebih tinggi yang sebelumnya tak berani mereka lakukan.
Sehebat apapun depresinya pasti bisa disembuhkan.
Saraf pada otak bersifat elastis dan tidak akan berubah.
Hal ini menandakan bahwa ketika mengalami depresi berat akan dapat disembuhkan kembali.
Solusi depresi berat dapat dilakukan dengan berpikir positif karena kondisi di luar tubuh manusia tidak bisa dikontrol, tapi di dalam otak dapat dikontrol.
Berikut cara mencegah dampak depresi agar tidak parah, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id:
1. Apabila Anda merasa depresi