TRIBUNNEWS.COM - Masih berjuang menghadapi Covid-19, kini masyarakat dibuat khawatir dengan penyakit lainnya dengan nama Florona.
Sebelumnya telah muncul Delmicron, suatu kondisi akibat infeksi simultan varian Omicron dan Delta dari Covid-19.
Dan sekarang, penyakit baru yang disebut Florona telah muncul di Israel.
Baca juga: Pertama Kali Ibu Hamil Terdeteksi Florona, Infeksi Gabungan Covid-19 & Influenza, Terjadi di Israel
Baca juga: Pakar Kesehatan AS: Analisis Limbah Bisa Bantu Pantau Tingkat Covid-19 dan Prediksi Wabah
Apa Itu Florona? Apakah Florona varian baru Covid-19?
Mengutip Out Look India, Florona adalah nama yang diberikan untuk kondisi saat seorang pasien terjangkit Covid-19 dan Influenza.
Menurut sebuah tweet oleh Arab News, Israel melaporkan kasus Florona pertamanya pada hari Kamis (30/12/2021), sehari sebelum negara itu mulai memberikan suntikan vaksin keempat kepada populasi yang rentan.
Menurut laporan, Florona terjadi setelah infeksi ganda atau koinfeksi dengan SARS-CoV-2 dan virus flu.
Kasus ini terdeteksi pada seorang wanita hamil yang tidak divaksinasi yang telah dirawat di pusat medis.
Berbeda dengan beberapa klaim yang dibuat oleh unggahan berita palsu di media sosial, Florona bukanlah varian baru Covid-19.
Varian Covid-19 terakhir yang terdeteksi adalah Omicron dan tidak ada varian lebih lanjut yang diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, WHO mengonfirmasi bahwa koinfeksi dengan Covid-19 dan virus flu memang mungkin terjadi .
Cara terbaik untuk menghindari kondisi seperti itu adalah dengan divaksinasi terhadap Covid-19 dan Influenza.
Gejala Florona
Walaupun Covid-19 dan influenza memengaruhi sistem pernapasan, ada beberapa perbedaan antara cara flu dan Covid-19 memengaruhi kesehatan dan memanifestasikan dirinya.
Gejala Florona termasuk demam tinggi, nyeri dada yang konsisten atau penyempitan, sesak napas dan kehilangan nafsu makan.
Hal ini juga dapat menyebabkan keadaan kebingungan dan kecemasan.
Menurut WHO, gejala ringan dari infeksi ganda Covid-19 dan flu dapat diobati di rumah sendiri tanpa memerlukan rawat inap.
Dalam kasus yang parah, gejala Florona juga dapat mencakup pneumonia, miokarditis, dan peradangan pada otot jantung.
Baik Covid-19 maupun flu adalah virus yang mempengaruhi saluran pernapasan dan dapat menyebabkan penyakit parah bahkan kematian.
Baca juga: Hasil Kajian Booster Vaksin Covid-19 Setengah Dosis Diharapkan Rampung 10 Januari
Baca juga: AS Izinkan Booster Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk Usia 12-15 Tahun
Sedangkan gejala dan cara penularan kedua virus tersebut sama, keduanya memiliki pengobatan yang berbeda dan vaksin yang berbeda.
Infeksi ganda dengan kedua virus dapat menyebabkan komplikasi tubuh dan stres sistem kekebalan tubuh.
Menurut Dr Nahla Abdel Wahab, dokter Rumah Sakit Universitas Kairo, Florona bukanlah varian baru, kemunculannya mungkin merupakan indikasi dari sistem kekebalan yang melemah akibat serangan dari dua infeksi virus.
Cara Pencegahan Florona
Mengutip Indian Express, menurut WHO, cara paling efektif untuk melindungi diri dari influenza dan Covid-19 yang parah adalah dengan divaksinasi dengan vaksin influenza dan Covid.
WHO juga menyarankan bahwa orang harus terus mengikuti langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain, mengenakan masker yang pas ketika menjaga jarak tidak memungkinkan, menghindari tempat ramai dan ventilasi buruk, membuka jendela dan pintu untuk menjaga ruangan berventilasi baik dan sering-seringlah membersihkan tangan.
(Tribunnews.com/Yurika)