2. Ekstraksi unit folikel (FUE)
Metode FUE menggunakan alat punch kecil untuk mengeluarkan folikel dari area donor.
Meskipun prosedur ini menyebabkan beberapa jaringan parut, tidak ada jahitan yang menyebabkan bekas luka seperti pada metode FUSS.
Kedua teknik ini efektif, namun memiliki hasil yang berbeda dalam beberapa kasus.
Ahli pada metode FUE membutuhkan lebih banyak keterampilan dan membutuhkan waktu lebih lama daripada FUSS.
Namun FUE dapat memberikan hasil yang bagus jika ahli bedah memiliki banyak pengalaman dalam teknik ini.
Baca juga: Rambut Keriting Juga Bisa Pakai Model Poni, Simak 5 Inspirasi Gaya Ini
Apa bahaya transplantasi rambut?
ASPS mengatakan bahwa transplantasi rambut umumnya aman jika dilakukan oleh ahli bedah yang berkualifikasi dan berpengalaman.
Namun, bahkan dengan transplantasi rambut yang berhasil, beberapa efek samping dapat terjadi.
1. Infeksi atau perdarahan
Transplantasi rambut melibatkan pemotongan atau sayatan di kulit.
Seorang ahli bedah akan membuat sayatan untuk mengangkat folikel donor, dan mereka membuat sayatan kecil di kulit kepala untuk menempatkan folikel.
Dengan sayatan apapun, ada risiko infeksi atau pendarahan yang berlebihan.
2. Bekas luka