News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Pembekuan Sel Telur? Ini Proses & Resiko, Biasa Dilakukan Wanita yang Ingin Tunda Keturunan

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembekuan Sel Telur (2)

Kematangan telur dicek dengan mikroskop, dan telur yang matang akan diawetkan dengan kriopreservasi.

Saat ini, vitrifikasi adalah metode yang dapat digunakan untuk kriopreservasi oosit, yang bertujuan untuk melakukan pendinginan ultra-fast menjadi nitrogen cair agar nantinya dapat disimpan.

Nantinya sel telur ini dapat digunakan di masa depan ketika wanita sudah siap untuk hamil.

Ketika wanita siap untuk menggunakan telur beku untuk mencapai kehamilan, telur cryopreserved ini ditempatkan dalam larutan penghangat.

Telur yang selamat dari proses pembekuan akan dibuahi dengan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI), di mana satu sperma disuntikkan langsung ke dalam telur, dan telur yang dibuahi akan tumbuh dalam kultur sampai embrio siap untuk dipindahkan ke dalam rahim.

Kemudian untuk mencapai kehamilan, biasanya diperlukan proses selama 3-5 hari setelah pembuahan.

Ilustrasi Pembekuan Sel Telur (1)

Baca juga: Luna Maya Habiskan Ratusan Juta untuk Bekukan Sel Telur?

Baca juga: Siapa yang Berisiko Alami Pembekuan Darah Usai Vaksin Astrazeneca? Ini Penjelasan Dokter

Berapa besar tingkat keberhasilan proses pembekuan sel telur?

Keberhasilan kehamilan pada wanita yang melakukan proses sel telur diprakirakan antara 4-12% per oosit.

Secara umum, dua faktor terpenting dalam menentukan probabilitas kelahiran hidup adalah usia wanita pada saat pembekuan sel telur dan jumlah sel telur yang tersedia.

Disampaikan juga bahwa berdasarkan penelitian didapatkan fakta bahwa proses ini tidak menunjukkan peningkatan risiko anomali kongenital.

Apa resiko dari pembekuan sel telur?

Resiko dari pembekuan sel telur ini serupa dengan stimulasi ovarium untuk IVF.

Disampaikan bahwa risiko kecilnya adalah sindrom hiperstimulasi ovarium (pembesaran ovarium dan akumulasi cairan di panggul dan perut), infeksi, hingga perdarahan terkait dengan prosedur pengambilan telur.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini