Pertama adalah kelemahan pada otot atau anggota gerak badan.
Kemudian kedua adalah gangguan sensasi pada kulit. Pasien mungkin saja terlihat normal dan bertenaga, namun jika ada separuh bagian tubuhnya mati rasa atau kesemutan maka hal itu juga menjadi gelaja stroke.
Ketiga adalah pelo, mulut perot, atau bentuk mulut menjadi jatuh atau pencong.
Keempat adalah gangguan lapang pandang, pasien mengalami kehilangan sebagian pandangannya, gelap separuh.
Kelima adalah gangguan komunikasi atau afasia.
"Gangguan komunikasi ini ada dua bentuk," imbuhnya.
Pertama gangguan pemahaman dan kedua gangguan bicara. Pada gangguan pemahaman, sang pasien dapat berbicara dengan lancar dan jelas, namun yang bersangkutan tidak dapat memahami perkataan dari lawan bicaranya.
Sedangkan pada gangguan bicara, sang pasien dapat memahami lawan bicaranya, namun tidak bisa berbicara dengan jelas. Pasien dapat mengeluarkan suara, namun tidak membentuk kata atau bahasa yang jelas.
Keenam adalah gangguan memori. Hal ini seperti ketika sang pasien tiba-tiba melupakan siapa saja anggota keluarganya setelah bangun tidur.
Ketujuh adalah vertigo. Vertigo adalah kondisi dimana pasien mengalami pusing dan merasakan sensasi dia berputar terhadap lingkungannya.