TRIBUNNEWS.COM - Omicron merupakan varian Covid-19 yang dapat menyebar dengan cepat.
Meski sangat menular, Omicron memiliki gejala yang lebih ringan dari varian Delta.
Tingkat penularan Omicron yang cepat dibarengi dengan tingkat kesembuhan yang tinggi.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan."
"Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menkes Budi, dikutip dari laman Kemenkes.
Untuk itu, bagi orang yang positif Omicron gejala ringan dan tanpa gejala dapat melakukan Isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
Berikut ini obat medis dan herbal yang dapat digunakan dalam penyembuhan pasien Omicron gejala.
Baca juga: Berapa Lama Pasien Omicron Harus Isoman? Berikut 5 Derajat Gejala Covid-19
Obat Medis
Dikutip dari GSI Lab, obat medis berikut ini membutuhkan resep dokter, sehingga pasien Omicron harus melakukan konsultasi dengan dokter atau memanfaatkan telemedicine untuk memperoleh obat ini.
1. Paxlovid
Perusahaan farmasi Pfizer menciptakan obat Covid-19, selain juga memproduksi vaksin.
Satu merek obat dengan nama Paxlovid yang konon memiliki tingkat efikasi (kemanjuran) dan sangat baik dalam uji klinisnya.
Paxlovid rilis pada November 2021, dan diklaim bisa mengurangi 89 persen risiko rawat inap atau kematian akibat Covid-19.
Dalam penggunaannya, Paxlovid bisa dikombinasikan dengan antivirus Ritonavir.
Paxlovid saat ini masih dalam proses pengajuan izin penggunaan kepada lembaga pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat, FDA.
Mengingat Covid-19 telah menjadi pandemi global, Pfizer memberi persetujuan pengembangan Paxlovid dalam varian generik.
Paxlovid nantinya akan didistribusikan ke 95 negara berkembang dengan rata-rata masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Baca juga: Omicron cepat menular, pemerintah Indonesia akui tracing Covid yang rendah, pakar khawatir
2. Obat GSK
GSK juga meluncurkan obat-obatan khusus untuk atasi Covid-19 dengan nama Xevudy (Sotrovimab).
Obat GSK sudah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Regulator Obat-obatan dan Perawatan Kesehatan Inggris (MHRA) bersama obat lain bernama Vir Biotechnology.
Menurut MHRA, Xevudy merupakan obat yang aman dan efektif hadapi Covid-19, terutama untuk yang berisiko terkena penyakit parah.
Xevudy (Sotrovimab) adalah obat antibodi monoklonal tunggal yang bekerja mengikat protein spike yang berada di bagian luar virus Covid-19.
Proses ini akan menggagalkan usaha virus Corona untuk menempel dan menginfeksi sel manusia.
MHRA juga mengklaim lewat uji klinik, Sotrovimab bisa mengurangi risiko mengurangi risiko rawat inap dan kematian sebesar 79 persen pada orang dewasa berisiko tinggi dengan infeksi Covid-19 yang bergejala.
Hasil penelitian itu menunjukkan Sotrovimab paling efektif diminum pada tahap awal infeksi.
Obat ini sudah mendapat persetujuan untuk penggunaan pada pasien berusia di atas 12 tahun dengan berat badan lebih dari 40 kg.
Penggunaannya adalah melalui infus intravena selama 30 menit.
3. Molnupiravir
Molnupiravir adalah pil antivirus hasil produksi dari Merck, yang rilis sejak bulan November 2021.
Molnupiravir digunakan dengan cara diminum dan akan bekerja menghambat reproduksi virus.
Pil Molnupiravir juga telah mendapatkan izin peredaran dari MHRA, serta efektif mengurangi risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19.
Uji klinis menunjukkan penggunaan pil Molnupiravir paling efektif adalah pada tahap awal infeksi Covid-19.
MHRA menyarankan untuk mengonsumsi Molnupiravir dalam waktu lima hari setelah muncul gejala-gejala Covid-19.
Baca juga: Malaysia Catat Lebih dari 17.000 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi Sejak September 2021
Obat Herbal
Dikutip dari English Ahram, berikut ini beberapa rempah yang berguna sebagai obat herbal untuk meringankan gejala Omicron.
1. Jahe
Jahe telah digunakan selama ribuan tahun untuk detoksifikasi saluran pencernaan secara alami.
Selain itu, jahe juga membantu dalam menghilangkan racun dan meningkatkan sirkulasi darah dan membantu membuka sinus.
Jahe juga merupakan agen anti-mual yang mapan, termasuk untuk morning sickness dan efek samping kemoterapi.
2. Kayu manis
Kayu manis terkenal karena sifat fungsinha sebagai obat herbal selama ribuan tahun.
Kayu manis mengandung antioksidan yang kuat dan juga memiliki efek anti-inflamasi yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit.
Selain itu, Kayu manis juga membantu melawan infeksi bakteri dan jamur.
3. Kunyit
Kunyit memberi dorongan kekebalan tubuh.
Kunyit memiliki senyawa aktif yang disebut kurkumin di dalamnya yang memiliki efek anti-inflamasi pada tubuh dan memberikan pertahanan yang baik terhadap penyakit.
Rempah ini sering dipromosikan untuk penyakit arthritis, gangguan pencernaan, infeksi pernapasan, alergi, depresi, dan penyakit hati.
4. Daun Mint
Daun mint sering disebut sebagai tanaman pengobatan untuk masalah pencernaan.
Beberapa orang menggunakannya pada kulit untuk mengobati nyeri otot, nyeri sendi, dan gatal-gatal.
Dalam aromaterapi, minyak peppermint dipromosikan untuk mengobati batuk dan pilek, mengurangi rasa sakit, meredakan sakit kepala tegang, meningkatkan fungsi mental, dan mengurangi stres.
5. Bawang putih
Bawang Putih berperan sebagai penguat kekebalan yang kuat yang digunakan sebagai obat untuk segala hal, mulai dari flu dan pilek hingga kanker.
Bawang putih mengandung antibiotik dan dapat membantu meningkatkan bakteri baik di dalam tubuh.
6. Madu
Madu memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan anti-virus.
Khasiat madu sangat bagus untuk batuk, pilek, atau sakit tenggorokan.
Cara mengonsumsi madu untuk meringankan penyakit ringan yaitu dengan menyeduhnya bersama secangkir teh hangat atau air lemon hangat.
Madu juga dapat meredakan batuk yang berkepanjangan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Omicron