"Namun sesuatu yang penting dan dapat diubah adalah kurang beraktifitas, rasa malas sebagai pencetus keluhan," bebernya.
Peran Teknologi pada Lingkup Wisata Kesehatan
Terkait dengan pentingnya deteksi dini ini, dr. Hapsari Indrawati Sp.KN(K) , dokter spesialis Kedokteran Nuklir dan Konsultan dari Rumah Sakit Siloam Semanggi/ MRCCC membeberkan teknik pengobatan penyakit kanker melalui teknologi MRI, PET, CT hingga teknologi sebelumnya melalui X Ray.
"Data menunjukan peningkatan significant penderita kanker di seluruh dunia. Untuk pria, 'Kanker Prostat' dan untuk wanita 'Kanker Payudara' masih dengan presentasi tertinggi," ujarnya.
Dia mengatakan, ada keunikan tersendiri pada karakter setiap penyakit kanker, layaknya sidik jari pada manusia. "Dalam pemeriksaan, terapi, menentukan hasil adalah 'keharusan' yang pada perawatan pasien kanker pasti akan melibatkan tim seperti kemotherapy,( sering berefek samping), Radiasi bahkan Pembedahan( operasi), " tutur dr. Hapsari Indrawati Sp.KN(K).
Dokter Hapsari menjelaskan, dalam mendignosis kanker radiologi untuk mendapatkan 'bentuk' saat ini telah ada 'penyempurnaan' pada teknologi dalam menganalisis lebih pada gambar.
"Ada penerapan zat radioaktif atau energi radiasi terbuka dari inti nuklir dalam menilai dan menganalisa fungsi, mendiagnosis dan pengobatan penyakit dengan pemindaian, " ungkapnya.
Dalam pemindaian partikel nuklir dikenal dengan hasil CT yang akan mendapatlan bentuk dan PET yang akan mengalisis fungsi serta PETCT yang akan menggabungkan image bentuk dan fungsi yang pada keseluruhan itu guna menegakkan diagnosis terbaik.