TRIBUNNEWS.COM - Berikut gejala hepatitis akut dan cara untuk mencegahnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meningkatkan kewaspadaan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui.
Baca juga: Beda Hepatitis A, B, C, D, E: Penyakit Peradangan Hati atau Liver yang Ancam Kesehatan Dunia
Baca juga: Hepatitis Akut Ditetapkan sebagai KLB, Mantan Petinggi WHO: Bukan Berarti Jadi Wabah yang Meluas
Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Saat ini, masih dalam penyelidikan terkait penyebab dan siapa yang paling berisiko terhadap penyakit tersebut, serta apakah ada hubungannya dengan Covid-19.
Dikutip dari laman covid19.kemkes.go.id, gejala hepatitis akut yang dialami meliputi sindrom jaundice akut (air kencing berwarna gelap, feses/tinja pucat, kuning pada sklera mata dan kulit, lemas, nyeri sendi/otot), diare, mual, muntah, dan nyeri di bagian perut.
Dari kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun.
Pada 21 April 2022, sebanyak 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya telah dilaporkan dari 11 negara yaitu Inggris Raya termasuk Irlandia Utara (114 kasus), Spanyol (13 kasus), Israel (12 kasus), Amerika Serikat (9 kasus), Denmark (6 kasus), Irlandia (<5 kasus), Belanda (4 kasus), Italia (4 kasus), Norwegia (2 kasus), Perancis (2 kasus), Rumania (1 kasus), dan Belgia (1 kasus).
Baca juga: Apa Itu Penyakit Hepatitis? Masyarakat Diminta Waspada
Baca juga: Pakar IDI Bantah Hepatitis Akut Berhubungan dengan Vaksinasi Covid-19
Secara umum, etiologi kasus hepatitis saat ini masih dalam penyelidikan.
Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa adanya agen biologis, kimiawi, dan agen lain masih terus dilakukan pada kasus yang telah teridentifikasi.
Sembari menunggu informasi lebih lanjut, masyarakat diharapkan untuk tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama melakukan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak, yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi.
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada
Kewaspadaan meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.