"Pemerintah harus segera melakukan konsolidasi dengan melibatkan dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam serta unit pendidikan dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SLTA dengan melibatkan Kementerian Pendidikan Nasional untuk meningkatkan aspek pencegahan," kata okky.
Di bagian lain, anggota Komisi Kesehatan DPR RI dua periode ini menyebutkan pemerintah dapat belajar dalam penanganan Covid-19 pada tahun 2020 lalu, agar lebih mengedepankan aspek preventif dalam merespons keberadaan Hepatitis Akut.
"Temuan kasus Hepatitis akut di sejumlah negara termasuk dugaan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia harus dijadikan bahan dalam merumuskan kebijakan publik di bidang kesehatan," ucap Okky.
Ia mengingatkan pemerintah harus belajar dari dinamika dalam perumusan kebijakan saat merespons pandemi Covid-19 lalu. Menurutnya, sikap preventif jauh lebih baik dilakukan untuk mengurangi ekses ekstrem yang muncul.
"Sikap preventif dan terukur harus dikedepankan sembari memberi informasi yang tepat ke publik. Ketenangan publik juga menjadi aspek penting dalam merespons keadaan saat ini," pungkas Okky.
Kasus Hepatitis
Beredar kabar terkait meninggalnya anak perempuan di Tulungagung, Jawa Timur pada Sabtu (7/5). Anak perempuan ini diduga mengalami Hepatitis misterius, yang sampai saat ini masih belum diketahui penyebab dan bersumber dari mana.
Terkait hal ini, Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Nadia Tarmizi menyebutkan jika sejauh ini belum ada penambahan kasus baru dari Hepatitis misterius ini.
"Penambahan kasus belum ada ya," ujarnya.
Di sisi lain, ia pun menyebutkan jika terkait kasus anak perempuan di Tulungagung, Jawa Timur yang meninggal masih dalam proses pemeriksaan laboratorium.
"Masih proses pemeriksaan laboratorium," katanya.
Sebelumnya, di Indonesia telah ada tiga pasien anak dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut.
Belum diketahui penyebabnya, tapi ketiga pasien anak tersebut meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyatakan fenomena ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia.(Tribun Network/ais/fit/kps/wly)