Salah satu hipotesis utama adalah adenovirus, yang merupakan sekelompok virus umum yang menyebar dari orang ke orang yang menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak.
Meski adenovirus saat ini merupakan salah satu hipotesis, itu tidak sepenuhnya menjelaskan tingkat keparahan gambaran klinis.
Ada laporan kasus hepatitis pada anak dengan gangguan sistem imun dengan infeksi adenovirus.
Namun hal ini jarang menjadi penyebab hepatitis berat pada anak yang sehat.
Faktor lain seperti peningkatan kerentanan di kalangan anak kecil setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi, potensi munculnya adenovirus baru, serta koinfeksi SARS-CoV-2 telah diusulkan oleh tim Inggris sebagai faktor yang mungkin dan perlu diselidiki lebih lanjut.
5. Mungkinkah KLB hepatitis akut terkait dengan vaksinasi Covid-19?
Tidak ada bukti terkait antara hepatitis akut dengan dengan vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis akut belum menerima vaksin Covid-19.
6. Apa yang harus diperhatikan orang tua?
Pertama-tama penting untuk ditekankan, hepatitis akut bukanlah penyakit umum.
Namun orang tua harus waspada terhadap gejala hepatitis, seperti diare akut, muntah, sakit perut, dan penyakit kuning,
Penyakit kuning adalah kulit dan bagian putih mata menjadi kuning pada anak yang lebih kecil.
Di beberapa kasus, sebagian besar anak tidak mengalami demam.
WHO menyarankan agar orang tua menghubungi fasilitas layanan kesehatan bila menemukan sejumlah gejala di atas.
7. Apa yang bisa dilakukan orang tua agar anaknya tidak sakit?