TRIBUNNEWS.COM - Penyebab Hepatitis akut masih dalam tahap penelitian di berbagai negara.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus Hepatitis akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia.
WHO telah mencatat lebih dari 170 kasus yang dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.
Lantas, apa itu penyakit Hepatitis akut?
Baca juga: Epidemiolog Ungkap Soal Pencegahan Penyakit Hepatitis Misterius hingga Potensi Jadi Pandemi
Hepatitis Akut
Menurut National Library of Medicine, Hepatitis akut adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang ditandai dengan peradangan akut parenkim hati atau cedera pada hepatosit yang mengakibatkan peningkatan indeks fungsi hati.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab infeksi dan non-infeksi.
Dalam penelitian J. Schaefer Timothy dan John Savio pada tahun 2021 disebutkan, penyebab infeksi Hepatitis akut yang paling umum adalah sekunder dari infeksi virus (Hepatitis virus akut).
Namun demikian, Hepatitis akut juga dapat diakibatkan oleh berbagai penyebab noninfeksi yang mencakup beberapa kemungkinan, yaitu obat-obatan (Hepatitis yang diinduksi obat), alkohol (Hepatitis alkoholik), imunologi (Hepatitis autoimun, kolangitis bilier primer) atau sebagai akibat dari gangguan tidak langsung sekunder akibat disfungsi saluran empedu (Hepatitis kolestatik), disfungsi hati terkait kehamilan, syok atau penyakit metastasis.
Terkait kasus ini, Indonesia juga melakukan penelitian tentang penyebab Hepatitis akut pada anak, seperti yang diberitakan oleh Kemenkes.
Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, seorang dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI menyebutkan dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dll.
Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.
Untuk mencegah risiko infeksi, Prof Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan.