Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif, aktif, sembuh, meninggal serta bed occurred rate (BOR) pada delapan provinsi tujuan utama mudik menunjukkan perkembangan bervariasi.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, 8 daerah tujuan mudik terbesar adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, DIY Yogyakarta, Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kasus mingguan di seluruh provinsi mengalami penurunan. Penambahan kasus positif pada 7 hari terakhir tertinggi di DKI Jakarta yaitu 519 kasus. Lalu penambahan terendah ada di Sumatera Barat sebanyak 6 kasus.
Persentase kesembuhan harian seluruh provinsi mengalami kenaikan. Per 9 Mei 2022, persentase kesembuhan di seluruh provinsi lebih dari 90 persen.
Baca juga: Pasca-Lebaran, PPKM Diperpanjang Serentak hingga 23 Mei 2022, Ada Penurunan Jumlah Daerah di Level 1
Persentase kesembuhan tertinggi yaitu DKI Jakarta yaitu sebanyak 98,7 persen, Jawa Barat 98,4 persen, dan Sumatera Utara 97.8 persen.
"Kasus kematian mingguan di seluruh provinsi selama tiga bulan terakhir mengalami penurunan. Namun Jawa Tengah beberapa minggu terkahir masih mengalami kenaikan namun tidak signifikan," ungkap Wiku pada konferensi pers virtual, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Dokter Israel Teliti Hubungan Munculnya Hepatitis Akut dengan Covid-19
Penambahan kasus kematian kepada 7 hari terakhir tertinggi terjadi du Jawa Tengah, yaitu 63 kasus dan penamabahan rendah di Sumatera Barat yaitu 0 kasus.
Kasus aktif mingguan di seluruh provinsi mengalami penurunan. Per 8 Mei 2022, penambahan kasus aktif tertinggi di Jawa Barat yaitu 1598 kasus dan penambahan rendah di Sumatera Barat 92 kasus.
Baca juga: Masyarakat Diminta Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Lebaran
Persentase BOR atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan covid-19 masih terbilang sangat rendah.
"Sekitar 0,35 sampai 2,71 persen saja. Dari kedelapan provinsi, persen BOR paling rendah ada di Lampung, 0,99 persen. Dan paling tinggi di daerah DIY Yogyakarta yaitu 2,71 persen," pungkasnya.