Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komsumsi vitamin dan mineral tertentu bisa dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah.
Namun nutrisi tersebut berasal dari makanan bukan suplemen, berdasarkan studi terbaru.
Mengonsumsi suplemen dalam dosis besar dan berkepanjangan sangat mungkin berbahaya.
Baca juga: Rambut Rontok Bisa Jadi Penanda Kekurangan Vitamin D, Ini Cara Praktis Deteksi Dini
Dikutip dari Live Science, penelitian ini menemukan bahwa mendapatkan kalsium tingkat tinggi dari suplemen dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat kanker.
Tertulis bahwa nutrisi dari makanan mampu menekan risiko kematian yang lebih rendah dari penyebab apa pun misalnya penyakit jantung. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa mengonsumsi kalsium tingkat tinggi dari suplemen 1.000 miligram per hari dikaitkan dengan risiko kematian akibat kanker yang lebih tinggi.
Namun hal itu tidak berlaku jika mendapatkan asupan kalsium dari makanan.
"Asupan nutrisi yang memadai dari makanan dikaitkan dengan penurunan angka kematian, sementara kelebihan asupan dari suplemen bisa berbahaya," ungkap para peneliti.
Risiko Komsumsi Suplemen
Studi baru ini bukan yang pertama menghubungkan penggunaan suplemen dengan efek berbahaya
Pada tahun 2011, sebuah penelitian besar menemukan bahwa penggunaan suplemen vitamin E dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat pada pria.
Kemudian, sebuah studi terpisah di antara wanita yang lebih tua menemukan penggunaan suplemen dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian selama periode studi 20 tahun. Akademi Nutrisi dan Dietetika merekomendasikan agar orang mencoba mendapatkan nutrisi dari makanan dengan mengonsumsi makanan sehat yang mencakup makanan padat nutrisi.
Akademi menunjukkan bahwa makanan dapat mengandung komponen bermanfaat yang tidak ditemukan suplemen, seperti serat atau senyawa bioaktif.
Makanan asli mengandung hal-hal sehat yang tidak bisa diberikan pada pil suplemen.
Beberapa makanan berikut ini dapat menjadi sumber vitamin dan mineral.
- Yogurht banyak mengandung prebiotik.
- Sayuran segar seperti Brokoli banyak mengandung vitamin A,C, dan E.
- Bayam, kunyit, serta bawang putih memiliki tingkat antioksidan tinggi kunyit
- Buah-buahan yang banyak mengandung vitamin, mineral.
- Serta makanan laut yang banyak mengandung omega 3.