Dalam prosesnya, sel dendritik akan dipertemukan dengan rekombinan antigen di laboratorium, sehingga memiliki kemampuan untuk mengenali virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Pendekatan sel dendritik sebenarnya telah dipakai dalam imunoterapi kanker. Metode ini dipilih setelah mendapatkan amanah untuk mencari vaksin yang bisa digunakan pada kelompok komorbid (penderita autoimun dan kanker).
Kelompok tersebut tidak bisa divaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 yang sudah ada.
Dalam perkembangannya, Vaksin Nusantara terbukti mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit akibat inflamasi pasca Covid-19.
Seperti yang dialami Vanessa (13) dan Yeferi Sutanto (48).
Sebelum disuntik Vaksin Nusantara, Vanessa sudah tiga kali keluar masuk rumah sakit. Awalnya, dia dinyatakan terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penyakit yang dialami Vanessa tersebut membuat dirinya mengalami kelumpuhan.
Dia kemudian mendapatkan Vaksin Nusantara.
Ajaib, hari ketiga setelah divaksin, Vanessa sudah bisa naik turun tangga dan makan banyak. Sekarang Vanessa sudah bisa belajar dan sekolah kembali.
Begitu juga yang dialami Yeferi Sutanto. Dia dapat berjalan kembali tanpa bantuan tongkat, dan kasus lainnya yang sembuh usai di Vaksin Nusantara.
Yeferi Sutanto (48) mendapatkan suntikan Vaksin Nusantara setelah mengalami sejumlah penyakit yang dialaminya sejak Oktober 2021 lalu.
Yeferi mengaku, mengalami sakit usai menjalani vaksinasi Covid-19 dengan vaksin konvensional pada 22 Juni 2021 dan 13 Juli 2021 lalu.
Awalnya, Yeferi merasakan mengalami pelemahan otot di kedua kaki, sehingga menyebabkannya sulit berjalan, berdiri dan tak bisa lagi naik tangga.
Yeferi kemudian berkonsultasi dengan dokter Terawan Agus Putranto dan memutuskan untuk melakukan vaksinasi dengan Vaksin Nusantara.
Hasilnya mengejutkan, usai divaksin Yeferi langsung merasakan perubahan drastis.
"Saya merasakan sejak di Vaknus (Vaksin Nusantara) tanggal 31 Mei 2022, otot kaki, tangan dan mata saya mengalami penguatan yang signifikan. Saya langsung lebih mudah berjalan dan menaiki tangga, otot tangan saya sudah bisa lebih kuat mengangkat beban dan mata saya sudah lebih fokus lagi," ujarnya.