TRIBUNNEWS.COM - Lesi otak adalah area cedera atau penyakit di dalam otak.
Lesi otak dapat terdeteksi dengan tes pencitraan otak, seperti magnetic resonance imaging (MRI) atau computerized tomography (CT).
Pada pemindaian CT atau MRI, lesi otak muncul sebagai bintik gelap atau terang yang tidak terlihat seperti jaringan otak normal.
Biasanya, lesi otak adalah temuan insidental yang tidak terkait dengan kondisi atau gejala yang mengarah pada tes pencitraan.
Lesi otak mungkin melibatkan area kecil hingga besar di otak.
Tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya dapat berkisar dari yang relatif kecil hingga mengancam jiwa, dikutip dari Mayoclinic.
Baca juga: Reaksi Sarwendah saat Tahu Ruben Onsu Sembunyikan Penyakit yang Diderita, Akui Tak Bete
Penyebab Lesi Otak
Lesi otak dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, paparan bahan kimia tertentu, masalah dengan sistem kekebalan tubuh, dan banyak lagi.
Namun, penyebab lesi otak biasanya tidak diketahui.
Gejala lesi otak bervariasi tergantung pada jenis, lokasi, dan ukuran lesi.
Baca juga: Idap Penyakit Serius, Ruben Onsu Bergantung Obat, Kalau Lalai Risikonya Fatal
Gejala umum untuk beberapa jenis lesi otak meliputi:
- Sakit kepala
- Sakit leher atau kaku
- Mual, muntah, dan kurang nafsu makan