News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Monkeypox

Perawatan dan Pengobatan untuk Penyakit Monkeypox yang Perlu Diketahui

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jubir Kementerian Kesehatan, dr Syahril. Pasien monkeypox atau cacar monyet akan sembuh sendiri jika tidak ada infeksi tambahan atau tidak ada komorbid yang berat yang dapat memperparah kondisi pasien.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk monkeypox atau cacar monyet masih terbatas tahap pengembangan.

Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif.

Penderita monkeypox harus mengikuti saran dari fasilitas layanan kesehatan.

Penyakit ini dapat sembuh dan gejala dapat hilang dengan sendirinya.

Caranya, banyak minum air secara cukup, makan dengan baik, dan cukup tidur.

Penderita harus mengisolasi diri dengan tetap menjaga kesehatan mentalnya dengan melakukan hal-hal yang mereka anggap santai dan menyenangkan.

Jangan Menggaruk Ruam Cacar

Penderita monkeypox harus menghindari menggaruk kulit.

Mereka dianjurkan merawat ruam dengan membersihkan tangan sebelum dan sesudah menyentuh lesi dan menjaga kulit tetap kering dan terbuka (kecuali jika mereka mau tidak mau berada di ruangan dengan orang lain, dalam hal ini mereka harus menutupinya dengan pakaian atau perban sampai mereka dapat mengisolasi lagi).

Ruam dapat dijaga kebersihannya dengan air steril atau antiseptik.

Dapat Sembuh Sendiri

Pasien monkeypox atau cacar monyet akan sembuh sendiri jika tidak ada infeksi tambahan atau tidak ada komorbid yang berat yang dapat memperparah kondisi pasien.

''Kalau pasiennya tidak ada komorbid dan tidak ada penyakit pemberat lain, Insya Allah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri,'' ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual, akhir pekan lalu.

Ada terapi perawatan klinis untuk cacar monyet yang harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang.

Pasien harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai.

Infeksi bakteri sekunder harus diobati sesuai indikasi. Antivirus yang dikenal sebagai tecovirimat yang dikembangkan untuk cacar dilisensikan oleh European Medicines Agency (EMA) untuk monkeypox pada tahun 2022 berdasarkan data pada penelitian pada hewan dan manusia.

Tecovirimat belum tersedia secara luas. Jika digunakan untuk perawatan pasien, tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis dengan pengumpulan data prospektif.

Terkait vaksinasi, WHO belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal dalam menghadapai monkeypox.

Ada dua atau tiga negara yang sudah melakukan vaksinasi dan Indonesia juga sedang memproses untuk pengadaannya dan harus melalui rekomendasi dari Badan POM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini