News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokter Ingatkan Gangguan Tidur Jangan Anggap Sepele, Bisa Picu Masalah Serius

Penulis: Willem Jonata
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tidur mendengkur

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kualitas tidur sangat penting untuk menunjang aktivitas setiap orang. Bahkan tidak bisa dianggap sepele.

Tak jarang kecelakaan di tempat kerja atau di jalan raya, dan kurangnya produktivitas di kantor disebabkan masalah gangguan tidur, yang dikenal dengan obstructive sleep apnea.

Masalah gangguan tidur seperti mendengkur, terengah-engah atau tersedak, bahkan sesekali berhenti bernapas saat tidur, juga bisa menjadi pemicu penyakit komorbid.

Misalnya, obesitas, stroke, jantung, jantung koroner, hipertensi, hingga demensia.

Yang mencemaskan, jumlah penderita penyakit gangguan tidur tidaklah sedikit.

Ada penelitian menyebutkan jumlah penderita penyakit gangguan tidur skala ringan hingga berat di seluruh dunia hampir mencapai 1 miliar orang.

Meski belum ada angka pasti, persentase jumlah penderita penyakit tersebut di Indonesia diyakini tidak kecil.

dr. Reza Aditya Digambiro, M.Kes., M.Ked(PA), Sp.PA, Direktur Operasional SMC Jakarta, mengatakan tes diagnostik penyakit gangguan tidur (sleep test) adalah cara untuk mendiagnosis gangguan tidur.

Dengan mendiagnosis gangguan tidur diharapkan dapat ditemukan solusi sebagai upaya preventif atau pencegahan.

Masyarakat, kata dr. Radite Nusasenjaya, MKK, Sp.OK, harus menyadari bahwa biaya pencegahan lebih murah ketimbang biaya pengobatan suatu penyakit.

Achmad Chaeroni, Agency Director Prudential Indonesia, pasien sleep test di SMC Jakarta, telah merasakan dampak positif mengikut sleep test.

Sebelum mengikuti tes dan menjalani terapi, dia mengaku punya kebiasaan mendengkur kalau tidur.

Baca juga: Mendengkur Bukan Berarti Tidur Nyenyak, Jangan Biarkan, Cari Tahu Penyebabnya

Dan ia baru tahu jika selama tidur sempat berhenti bernapas setelah menggunakan layanan sleep test.

“Setelah diterapi, sekarang kualitas tidur saya menjadi lebih baik,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini