Hernia ini terjadi akibat lubang tali pusat tidak tertutup sempurna setelah bayi lahir.
Baca juga: Dokter Ungkap Kondisi Terkini Anak Rizky Billar dan Lesti Kejora yang Jalani Operasi Hernia
- Hernia hiatus
Hernia hiatus umumnya terjadi pada lansia yang berusia lebih dari 50 tahun.
Jenis hernia ini yakni terjadi ketika sebagian lambung mencuat ke dalam rongga dada melalui diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut).
Jika seorang anak mengalami hernia hiatus, kondisi tersebut disebabkan oleh kelainan bawaan.
- Hernia insisional
Terjadi ketika usus atau jaringan mencuat melalui bekas luka operasi di bagian perut atau panggul.
Hernia insisional dapat terjadi bila luka operasi di perut tidak menutup dengan sempurna.
- Hernia epigastrik
Terjadi ketika jaringan lemak mencuat melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari uluhati hingga pusar.
- Hernia spigelian
Terjadi ketika sebagian usus mendorong jaringan ikat (spigelian fascia) yang terletak di sisi luar otot rektus abdominus.
Yaitu otot yang membentang dari tulang rusuk hingga tulang panggul dengan karakteristik tonjolan yang dikenal dengan ‘six pack’.
Hernia spigelian paling sering timbul di daerah sabuk spigelian, yaitu daerah pusar ke bawah.
- Hernia diafragma
Terjadi ketika sebagian organ lambung mencuat masuk ke rongga dada melalui celah diafragma.
Hernia jenis ini juga dapat dialami oleh bayi ketika pembentukan diafragma kurang sempurna.
- Hernia otot
Terjadi ketika sebagian otot mencuat melalui dinding perut.
Jenis hernia ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera saat berolahraga.
Baca juga: 7 Obat Tradisional Berkhasiat Mengatasi Hernia Tanpa Operasi, Tertarik Coba?