Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan kondom untuk mencegah kehamilan yang tak direncanakan serta mengantisipasi penyakit infeksi menular seksual (IMS) masih sangat rendah.
Berdasar pada data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, hanya 3,12 persen pria di Indonesia yang menggunakan alat kontrasepsi kondom.
Ini menjadi bukti peran kaum pria dalam memberikan perlindungan terhadap kesehatan reproduksi pasangannya masih sangat minim.
Demi menciptakan couple goals, tentu suami dan istri diharapkan berbagi peran yang sama, termasuk dalam hal mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, serta mencegah IMS.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG, M.Kes., mengatakan bahwa penggunaan kondom tidak hanya dapat mencegah kehamilan yang tidak direncanakan saja, namun juga mengurangi risiko pasangan terkena IMS.
"Penggunaan kondom memang dapat mencegah kehamilan sekaligus membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penularan penyakit menular seksual (IMS)," kata dr. Bambang, saat dihubungi Tribunnews, Minggu (25/9/2022) siang.
Menariknya, alat kontrasepsi satu ini diklaim mampu mencegah kehamilan dengan persentase efektivitasnya nyaris mencapai 100 persen.
Baca juga: Produsen Kondom Malaysia Sebut Penjualan Online Produknya Meningkat 7 Kali Lipat Selama Lockdown
Namun tentunya untuk memperoleh hasil yang maksimal, kondom yang digunakan itu harus dalam kondisi baik dan digunakan secara tepat sesuai dengan aturan.
"Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 98 persen selama kondom dalam keadaan baik dan cara penggunaannya tepat," jelas dr. Bambang.
Begitu pula terkait manfaatnya sebagai alat kontrasepsi yang dapat mencegah seseorang terkena sederet penyakit IMS.
"Selain itu, penggunaan kondom yang sesuai anjuran, 98 persen efektif mencegah penyakit menular seksual, seperti Gonorrhea, Trichomonas bahkan HIV," tegas dr. Bambang.
Kendati efektif dalam mencegah kehamilan hingga penularan IMS, dr. Bambang tetap menyarankan agar pasangan suami istri melakukan konsultasi lebih lanjut terkait penggunaan kondom ini dengan dokter.
"Untuk mendapatkan manfaat yang lebih baik, disarankan suami dan istri dapat meminta saran dan berkonsultasi dengan dokter, mana kontrasepsi yang terbaik dan paling cocok," papar dr. Bambang.